Pertanyaan yang susah untuk dijawab. Semua orang terjebak dalam pandemi. Terkunci. Bahkan mau umroh dan haji, juga tidak bisa ini. Sampai kapan? Sampai tidak tahu. Normal baru, normal yang dianggap baru, atau baru yang dianggap normal? Semakin dimengerti, semakin tidak mengerti. Karena ketika kita bingung, apakah ini misteri? Ternyata di sekeliling kita. Banyak orang pergi. Berpulang tanpa bisa kembali ke kehidupan. Bahkan tidak sempat pamitan. Hanya sesak nafas. Hanya asam lambung. Hanya jantung. Hanya merokok. Hanya ini itu, tanpa ba bi bu. Berpulanglah sahabat, saudara, kolega, teman, bahkan ketika kita terkaget lama tidak bertemu. Lantas, ketemu secara tidak sengaja. Bercakap gembira. Tanpa diketahui. Paginya sudah berpulang.
Beristirahatlah kawan-kawan. Cepat atau lambat, kami akan menyusulmu. Dan kehidupan harus dilanjutkan. Pendidikan harus dijalankan.
"Kita harus optimis, bahwa kehidupan masih bisa dilanjutkan, pendidikan akan membekali anak didik untuk lebih tegar dan mampu bersaing di era new normal ini, "ujar M. Fail, S.Ag., MA., wartawan senior yang menjadi kru setia di STIAMAK Barunawati Surabaya (13/2). Mengawal prosesi ujian magang mahasiswa sekolah khusus administrasi bisnis kepelabuhan dan logistik ini, M. Fail yang juga dikenal sebagai ustadz di kawasan Manyar Gresik banyak weling ke mahasiswa peserta ujian.
"Ujian magang adalah sebuah prosesi, bukan terminal berhenti. Masih ada perjalanan skripsi, juga bagaimana bisa lulus sebaik-baiknya, "ungkapnya sambil terus menanamkan optimisme. Kompetensi harus diolah, dan kepercayaan diri juga perlu untuk terus ditingkatkan.
Mengolah Diri
Sementara itu, Dr. Ir. Sumarzen Marzuki, MMT, Ketua Senat Akademik STIAMAK Barunawati juga menekankan arti mahasiswa untuk terus mengolah diri di tengah pandemi yang masih juga belum berhenti ini.
"Kargo barang masih utama, logistik adalah kebutuhan manusia, biarpun di era sulit ini, semua butuh logistik, dan lebih dari 80% kargo logistik diangkut lewat laut, maka lulusan administrasi bisnis kepelabuhan dan logistik, adalah masih menjadi kunci dalam karir pasca lulus sarjana nanti, "kata Abah Marzen, demikian beliau akrab dipanggil. Abah Marzen ini mantan Presiden Direktur anak perusahaan yang saham dimiliki bersama beberapa BUMN Besar di Indonesia.
Lulus sarjana di era pandemi, ke mana pergi, tergantung kualitas diri dan kompetensi serta relevansi dengan tantangan dunia kerja saat ini.
"Kita terus membina mahasiswa, tidak saja ke arah eksekutif perusahaan besar, namun juga mampu memilih nantinya, bagaimana menjadi wirausaha yang handal, "imbuh Dian Arisanti S.Kom, MM., spesialis IT yang mengajar mata kuliah Literasi IT, dan dikenal sebagai salah satu lulusan MM terbaik di kawasan Jawa Timur. Hal sama juga dikatakan oleh srikandi dosen STIAMAK, antara lain Rusi, S.S., MHum, Juli S.Sos, MM, dan Nurwidya S.Si.MSM, yang setia mengawal pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
"Pokokmen kita terus mengedukasi, dan meningkatkan kecintaan dengan literasi, sehingga mahasiswa benar-benar memiliki kompetensi yang handal, "imbuh Drs. Mudayat MM dan Drs. Soedarmanto, MM, pamong bertangan dingin pembina mahasiswa. (13.02.2021/Endepe)