Pernah anda mencoba melihat rute gowes yang telah ditempuh? Dengan aplikasi, rute bisa digambar sehingga alur bisa ditelusuri. Saya perhatikan, ternyata tidak terasa kita distimulasi otak kanan otak kiri dalam menentukan rute ini. Apalagi jika meeting point tidak ditentukan, asal kayuh saja.
Menentukan kanan kiri jalanan, ibarat seperti posisi otak kanan otak kiri.
Otak kiri berisi kemampuan rasionalitas, cenderung eksak, meskipun di situ juga ada kemampuan berbahasa, logika, detail, dan objektif. Artinya ini cenderung orang IPA. Sedangkan otak kanan, lebih cenderung ke seni, kreativitas, konseptual, intuisi, emosi, atau berisi kemampuan yang cenderung imajinatif kreatif.
Nah, pola alur sebagaimana dalam contoh, ternyata ke kanan dan ke kiri seimbang, padahal rute yang satu di Surabaya, satunya di Yogyakarta. Kita coba bandingkan;
Selanjutnya, coba kita bandingkan dengan rute satunya, cenderung ke kiri:
Sepertinya menarik, apakah ini mewakili geografis yang menggiring kita ke arah kanan, kiri, sehingga Surabaya geografis membawa kita ke arah kanan seperti posisi otak yang cenderung kreatif, imajinatif. Sedangkan di Yogyakarta, rute digiring oleh otak ke kiri yang cenderung eksak, detail, kemampuan berbahasa.