Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Humor

Naik Becak bersama Smart Driver

7 Januari 2021   16:45 Diperbarui: 7 Januari 2021   16:56 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tukang becak di Surabaya melintas di kawasan gudang (foto: tribunnews.com) 

Ke Surabaya awal-awal masuk kota ini, tahun 2000 an awal, pernah punya pengalaman menarik. Ya pasti kita temui banyak tukang becak yang dilihat saja tidak seindah di Yogya. Sederhana,  becak di Surabaya rodanya tidak dilindungi slebor berhias bias, namun model memanjang ke belakang tanpa asesoris. 

Coba saja kalau tidak percaya. Ya penumpangnya juga beda, di Yogya kadang ditumpangi bule bule walondo, di Surabaya ya kita-kita yang kecapaian yang naik becak. Pelanggan utama mereka ya emak-emak bakul di pasar.

Nah, suatu ketika saya naik becak dari jln jakarta perak barat Surabaya ke kawasan pelabuhan di Tanjung Perak. Dekat sih, namun telanjur lelah jadi pingin mengistirahatkan kaki.

"Berapa pak ke pelabuhan, "tanyaku. 

"Dua puluh rebu bos...., "jawabnya tanpa senyum sama sekali.

Karena saya naiknya bersama istri, maka saya nawarnya ya agak biasa saja. 

"Lima belas rebu ya..." tawarku. Pak Becak tampak berpikir, dan sekilas melihat istri saya.

"Ya bos... oke ayo...", jawabnya sambil menunggingkan becak agar saya dan istri bisa naik.

Singkat cerita, saya naik dan ketika mau turun saya kasih uang 20 rebu dengan gaya pahlawan saya berkata , "Nih, dua puluh rebu..., 15 ongkosnya, 5 rebu buat tambahan kamu."

Tukang becak membelalakkan mata sambil berkata, "Ini kurang bos... harusnya 30 rebu..."

Saya sedikit bertengkar dengan tukang becak itu. Kok bisa ongkos 15 rebu dibayar 20 rebu malah kurang?

"Gini lho bos..., 15 rebu itu untuk satu orang, karena sampian naiknya berdua dengan istri, jadinya 30 rebu bos.., Kalau mau nambah ya jadinya 35 rebu. "kata si tukang becak tanpa ada ekspresi berbohong.

Blaikkkkk.... kataku sendiri sambil membayar ongkos tersebut ketimbang malu didengar orang sekitar. 

Jadi naik becak di Surabaya, harus deal harga di depan dengan eksak. Jangan kalah dengan kecerdasan abang becak yang menganggap becaknya kayak bis kota. 

Hehehe.... dasar tukang becak cerdas... (07.01.2021/Endepe) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun