Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ke Taman Putri Diana Ngasih Makan Angsa

9 Desember 2020   21:59 Diperbarui: 9 Desember 2020   22:42 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bergaya ngasih makan angsa di London (dokpri) 

Dunia hiruk pikuk itu mungkin milik dunia ketiga. Ekonomi maju, namun distribusi kurang merata. Akhirnya orang ribut  mulu, yang sebenarnya adalah perebutan kekuasaan. Baik di lini bawah, tengah, atas, dan semburat ke mana-mana. 

Orang baik yang berkuasa pun, jumpalitan mengatur strategi agar rakyat tetap terayomi. 

Mari lompat ke masa lalu. Tepatnya, 15 tahun yang lalu ketika saya berkesempatan ke Taman Putri Diana di London

Apa yang dilihat, adalah sebuah taman terbuka dengan danau buatan. Paling kalao di negara kita danau dipakai untuk mancing dan bertengkar, rame rebutan lapak untuk jualan bakso atau penthol korek ya... Ya gimana lagi, mungkin ini negara kita yang masih begitu, sedangkan Inggris sudah maju. Mungkin lho ya.. karena kalau semua pemimpin itu kayak Bu Risma Surabaya, taman kayak di London ini akan banyak, dan indah dengan bunga mekar di musim panas.

Jadi, negara kita bukannya tidak ada pemimpin yang baik dan paham kebutuhan rakyatnya, namun ada nya belum banyak, dan cenderung dimusuhi baik terang-terangan maupun smebunyi-sembunyi.

Kembali ke London, taman terbuka di Putri Diana Park tersebut ya kegiatannya hanya jalan-jalan. Ngasih makan angsa. Jan sok kota banget, angsa yang kalau di negara kita dikejar-kejar anak-anak, di sini diajak bermain, dikasih makan, dan diajak foto. 

Tapi kayaknya negara Asia miri-mirip juga pikiran yang melintas, seorang kawan dari negara sebelah juga bilang, "Angsa sebanyak ini, kalau di negaraku sudah dikejar dan disembelih buat lauk."

Cape deh....., pikiran wong ngelih negara miskin, mental lapar sehingga semua ingin dimakan. Pantas saja benur yang belum besar juga dimakan.. hehehe... nyindirrr... Ben hawong ini kan hanya gibah-gibah tanpa arah.

Kembali ke London, selain ngasih makan angsa, sebagian ada yang jogging keliling danau, jalan-jalan dengan anak-anak, juga ada kegiatan aneh bin ajaib. Ngasih makan tupai.

Bajing beneran, di negara kita tidak terasa tupai sudah hampir musnah loh.. Sebagian anak sekarang paling yo gak pernah melihat tupai di desa atau kota bahkan di hutan. Padahal pada tahun 1980-an, ketika saya tumbuh di desa, tiap akhir pekan ada pemburu tupai yang menembak di sela pohon kelapa, dan hasilnya banyak lho. Setiap minggu bisa dapat 10 - 30 ekor tupai. Ditembak dengan senapan angin. 

Sekarang, tupai malah dipelihara untuk klangenan atau hobi. Dulu diburu, Sekarang hampir musnah malah dipelihara. MAnusia aneh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun