Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menjodohkan Anies-Ahok, Kata Wacana

24 November 2020   16:01 Diperbarui: 24 November 2020   16:06 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eko dan Suro debat tentang wacana (foto: tangkapan layar youtube)

Ada selentingan rumor tidak begitu jelas. Bagaimana jika Anies dan Ahok dipasangkan sebagai capres dan cawapres? Waduh... siapa yang suka, siapa yang tidak suka?

Sebenarnya eksperimen duet tidak terprediksi sudah terjadi. Pak Jokowi yang tiba-tiba memiliki KH Maruf Amin, adalah sebuah kejutan yang mengagetkan banyak pihak. Bagaimana mungkin, dua orang tidak dibesarkan sebagai kader partai, dapat disandingkan sebagai orang kunci di negeri ini?

Itulah jagad Nusantara. Bisa mengagetkan lawan maupun kawan. Yang lawan bisa menjadi kawan, yang kawan bisa menjadi lawan. Yang abadi adalah perubahan. Meskipun yang kekal adalah Tuhan.  Wah, tambah panjang ceritanya nih. 

***

Dua karakter yang sama-sama dirindukan. Sebagian orang rindu Pak Ahok karena: tegas, tanpa pandang bulu, bahkan rela mati untuk mencapai keinginan yang diyakini benar.

"Nyawa saya itu tidak ada artinya, dibandingkan dengan perjuangan bagi Jakarta, "kira-kira begitu kata Pak Ahok yang melegenda. 

Namun, di sisi lain, Ahok dinilai... hhmmm... ada yang tidak menyukainya. Cenderung kasar, kurang santun, dan kadang masuk di wilayah sensitif yakni memperdebatkan nomenklatur atau terminologi atau istilah-istilah terkait dengan keyakinan masyarakat. Misalnya mau membuat wifi dengan password "kafir", dan lain sebagainya. 

Bagi yang kontra Ahok, nih orang gak ada sopannya sama sekali.

Bagi yang pro, memang Jakarta membutuhkan orang kayak Ahok.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun