Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wafat di Era Pandemi

6 November 2020   09:19 Diperbarui: 7 November 2020   12:09 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan makam 7 hektar disediakan di Sleman (sumber: jogja.suara.com) 

Innalillahi wainnailaihi rajiun. Semakin banyak pimpinan wafat di era pandemik. Teriring doa semoga husnul khatimah. Ini banyak kisah nyata. Wafat di era pandemik covid19. Apakah itu terkait dengan virus yang sebenarnya tidak mematikan itu? Atau sebuah kebetulan di era wabah ini?

Ya kita tidak tahu apakah karena covid19, atau bukan. Semoga semuanya akan berakhir dengan kebaikan (husnul khatimah).  Sebuah fatwa ulama juga mengatakan, yang wafat di era wabah, bagi yang beriman dan bertakwa, maka kematiannya ibarat seperti syahid di medan perang. 

Foto: dokpri. flier PT PMLI., 6 Nov 2020
Foto: dokpri. flier PT PMLI., 6 Nov 2020

Saya ingin mencatat beberapa teman. Seorang yang baru saja mendapatkan SK sebagai dirut di anak perusahaan. Wafat. Seorang lain, general manager di sebuah cabang. Juga wafat. Seorang lain lagi, asisten senior manager, wafat. 

Foto: flier perusahaan (dokpri)
Foto: flier perusahaan (dokpri)

Tanggal 6 november ini. Paling gress. Juga dirut sebuah anak perusahaan di jakarta. Wafat. 

Sumber: flier perusahaan (dokpri) 
Sumber: flier perusahaan (dokpri) 

Sebelumnya, direktur SDM periode yang lalu. Wafat.

Foto: Flier perusahaan, dokpri. 
Foto: Flier perusahaan, dokpri. 

Pesan moral spiritual era wabah ini sangat jelas: bagi yang masih hidup, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun