Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Motif Menulis

23 Oktober 2020   04:35 Diperbarui: 23 Oktober 2020   04:57 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan pada tahun 1996. Honornya sekitar Rp. 65 ribu. Banyak banget ketika itu. (Dokpri/NDP)

Ada banyak motif menulis. Sebagian besar, bisa jadi, karena penugasan. Tugas kuliah, pekerjaan, kewajiban, dan lain sebagainya. Tulisan dapat berupa nota dinas, artikel, karya ilmiah, buku, majalah, web, blog, dan lainnya. 

Sebagian lain memiliki motif menulis karena hobi. Ada yang untuk memenuhi hasrat branding. Biar dikenal sebagai ahli tertentu. Yang hobi, menulis karena memang senang menulis. Sambil menulis, menebar kebaikan.

Kalau dalam konteks mulia, untuk beribadah kepada Tuhan melalui karya penulisan. Dengan harapan, tidak sekedar balasan duniawi: honor mungkin, terkenal mungkin, jadi perbincangan antar teman mungkin, namun juga akhirat: amalan jariah, ilmu yang bermanfaat. 

Saya sendiri menulis sudah mulai dipublikasikan, kalau tidak salah ingat, 1987. Sebuah opini anak SMP kelas 3 ketika itu, 3 paragraf tentang tema tertentu. Honornya Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah). Wah, senang sekali ketika itu. Itu uang banyak sekali. 

Selanjutnya, SMA kelas 1 dan 3 menjuarai menulis di tingkat provinsi. Juara lomba karya tulis ilmiah remaja. Ambisinya nasional, alhamdulillah bisa dapet, meski tidak juara 1, di tingkat provinsi. Hadiahnya selain piala, piagam, juga uang pembinaan sebesar Rp. 100.000,-. Wah, semakin banyak ya.

Ketika kuliah 1990, produktif menulis mulai 1992. Banyak event lomba yang diikuti. Sehingga 1992, 1993, 1993, 1994, adalah masa jaya menang lomba karya tulis untuk even PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional).

Di samping itu, juga menulis di Majalah Mode, Hai, Kedaulatan Rakyat, Surabaya Post ketika itu, dan majalah-majalah non mainstream seperti Dharma Wanita, Suara Muhammadiyah, dan sebagainya. Honor variatif, dari 30 ribu, sampai 150 ribu per artikel. Pernah merasa sangat kaya sekali, ketika tahun 1994 dalam sebulan mendapatkan honor total Rp. 450 ribu. 

Wahhhh... kaya sekali ya.. hehehe.. Maklum, mahasiswa ketika itu pos weselnya hanya kisaran 200 an ribu lho, jadi saya 2 x  lipat mereka. 

Lewat Kompasiana ini, sekarang meluruskan niat menulis untuk kemaslahatan masyarakat. Menebarkan ide gagasan atau pencerahan, atau opini, yang diharapkan dapat bermanfaat. Honor? Well... bukan prioritas utama. Ya pasti senang alhamdulillah dunk, jika tiba-tiba saldo Go Pay meningkat tanpa kita top up. Namun itu bukan tujuan. 

Maka mahasiswa STIAMAK Barunawati juga saya wajibkan menulis melalui Kompasiana ini. Untuk berlatih mengalirkan ide. Untuk melatih agar ketika membuat karya tulis akan mengalir. Bukan dengan kopi pasta, eh.. copy paste.

Senyampang 12 tahun kompasiana, semoga penugasan saya ke para mahasiswa akan semakin menyemarakkan blantika tulis menulis. Usia 12 tahun Kompasiana, semoga semakin menebar rahmat, manfaat, bagi generasi muda, dan juga generasi tua, pastinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun