Ada banyak motif menulis. Sebagian besar, bisa jadi, karena penugasan. Tugas kuliah, pekerjaan, kewajiban, dan lain sebagainya. Tulisan dapat berupa nota dinas, artikel, karya ilmiah, buku, majalah, web, blog, dan lainnya.
Sebagian lain memiliki motif menulis karena hobi. Ada yang untuk memenuhi hasrat branding. Biar dikenal sebagai ahli tertentu. Yang hobi, menulis karena memang senang menulis. Sambil menulis, menebar kebaikan.
Kalau dalam konteks mulia, untuk beribadah kepada Tuhan melalui karya penulisan. Dengan harapan, tidak sekedar balasan duniawi: honor mungkin, terkenal mungkin, jadi perbincangan antar teman mungkin, namun juga akhirat: amalan jariah, ilmu yang bermanfaat.
Saya sendiri menulis sudah mulai dipublikasikan, kalau tidak salah ingat, 1987. Sebuah opini anak SMP kelas 3 ketika itu, 3 paragraf tentang tema tertentu. Honornya Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah). Wah, senang sekali ketika itu. Itu uang banyak sekali.
Selanjutnya, SMA kelas 1 dan 3 menjuarai menulis di tingkat provinsi. Juara lomba karya tulis ilmiah remaja. Ambisinya nasional, alhamdulillah bisa dapet, meski tidak juara 1, di tingkat provinsi. Hadiahnya selain piala, piagam, juga uang pembinaan sebesar Rp. 100.000,-. Wah, semakin banyak ya.
Ketika kuliah 1990, produktif menulis mulai 1992. Banyak event lomba yang diikuti. Sehingga 1992, 1993, 1993, 1994, adalah masa jaya menang lomba karya tulis untuk even PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional).
Di samping itu, juga menulis di Majalah Mode, Hai, Kedaulatan Rakyat, Surabaya Post ketika itu, dan majalah-majalah non mainstream seperti Dharma Wanita, Suara Muhammadiyah, dan sebagainya. Honor variatif, dari 30 ribu, sampai 150 ribu per artikel. Pernah merasa sangat kaya sekali, ketika tahun 1994 dalam sebulan mendapatkan honor total Rp. 450 ribu.
Wahhhh... kaya sekali ya.. hehehe.. Maklum, mahasiswa ketika itu pos weselnya hanya kisaran 200 an ribu lho, jadi saya 2 x lipat mereka.
Lewat Kompasiana ini, sekarang meluruskan niat menulis untuk kemaslahatan masyarakat. Menebarkan ide gagasan atau pencerahan, atau opini, yang diharapkan dapat bermanfaat. Honor? Well... bukan prioritas utama. Ya pasti senang alhamdulillah dunk, jika tiba-tiba saldo Go Pay meningkat tanpa kita top up. Namun itu bukan tujuan.
Maka mahasiswa STIAMAK Barunawati juga saya wajibkan menulis melalui Kompasiana ini. Untuk berlatih mengalirkan ide. Untuk melatih agar ketika membuat karya tulis akan mengalir. Bukan dengan kopi pasta, eh.. copy paste.
Senyampang 12 tahun kompasiana, semoga penugasan saya ke para mahasiswa akan semakin menyemarakkan blantika tulis menulis. Usia 12 tahun Kompasiana, semoga semakin menebar rahmat, manfaat, bagi generasi muda, dan juga generasi tua, pastinya.