Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

(1) Yogya, Landlocked, dan APA Sport Meet 2019

20 September 2019   11:16 Diperbarui: 20 September 2019   16:02 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian delegasi Indonesia (dokpri)

Pada tanggal 17 sampai dengan 21 September ini Yogyakarta mendapatkan perhelatan yang prestisius dengan adanya kompetisi olah raga para pengelola pelabuhan se Asia Tenggara. 

Tidak kurang dari 1000 atlet karyawan pelabuhan  dan tim pendamping dari 9 negara ASEAN antara lain Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja, Pilipina, Myanmar, dan Indonesia serta mempertandingkan 7 cabang olah raga yakni Futsal, Badminton, Mini Maraton, Tenis Meja, Tenis Lapangan, Golf, dan Bowling.

Dengan dukungan penuh host (tuan rumah)  yakni organisasi gabungan  PT Pelindo I (Persero) Medan, PT Pelindo II (Persero) Jakarta, PT Pelindo III (Persero) Surabaya, dan PT Pelindo IV (Persero) Makasar serta dukungan dari BUMN lainnya, even yang dinamakan sebagai  13th APA (ASEAN Ports Association) Sports Meet, dibuka dengan sangat meriah dan juga melibatkan banyak para stakeholder (pemangku kepentingan).

Tentu menjadi pertanyaan, mengapa Yogyakarta dipilih sebagai venue (tempat lokasi pertandingan) untuk para pengelola pelabuhan? Bukankah Yogyakarta sendiri adalah sebuah kota yang dapat dikatakan tidak memiliki pelabuhan komersial (commercial port)  selain hanya pelabuhan nelayan (fisheries). Tantangan apa yang bisa diperankan oleh Yogyakarta untuk masa depan?

Mengapa Yogyakarta; Landlocked City & Sisi Lain

Dalam konteks industry bisnis kepelabuhanan, di satu sisi, Yogyakarta terbilang "tidak menarik" karena ada dalam kategori landlocked city (kota terkunci). Pengembangan zona industry pelabuhan, lebih banyak bertumpu ke Semarang (Pelabuhan Tanjung Emas dan Terminal Petikemas Semarang), serta Surabaya (Pelabuhan Tanjung Perak dengan ragam terminal  komersialnya di Terminal Petikemas Surabaya, Teluk Lamong, dan lainnya). 

Di kawasan Asia, ada sekitar 12 negara yang terbilang sebagai Negara Terkunci (landlocked countries)  antara lain Afghanistan, Armenia, Azerbaijan, Bhutan, Laos, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Mongolia, Nepal, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Secara teoritis akademis, beberapa negara yang terkurung daratan berada di antara yang termiskin di dunia. 

Beberapa masalah yang terkurung daratan meliputi: (1) kurangnya akses ke sumber ikan dan makanan lautan (2) biaya transportasi dan transit yang tinggi karena kurangnya akses ke pelabuhan dan operasi pelayaran dunia (3) kerentanan geopolitik dari ketergantungan pada negara-negara tetangga untuk akses ke pasar dunia dan sumber daya alam (4) keterbatasan militer karena kurangnya armada angkatan laut.

Yogyakarta dalam sejarahnya ada keterkaitan dengan kolonialisme jaman Belanda, dan secara historis Kerajaan Mataram sebenarnya pernah menguasai Pelabuhan Semarang, Surabaya, bahkan pernah berusaha menguasai Pelabuhan Batavia yang saat ini adalah kawasan Pelabuha n Tanjung Priok Jakarta. Namun dalam perkembangannya, Mataram terpinggirkan secara geografis dengan menempati kota terkunci, baik di Yogyakarta maupun Surakarta.

Singkat cerita, geopolitik ekonomi kurang menguntungkan bagi Yogyakarta dalam konteks pembangunan kepelabuhanan. Namun di sisi lain, pilihan para pengelola pelabuhan Asean, terkait dengan penyelenggaraan APA Sport Meet lebih disebabkan  pada faktor-faktor sebagai berikut;

Pertama, keberadaan Gedung Olah Raga di Universitas Negeri Yogyakarta yang representative untuk even olah raga Internasional, terkecuali untuk olah raga Bowling yang harus diadakan di Kota Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun