Menunggu
Kian ditarik kian menjauh,
Layaknya anak panah berjarak sepuluh.
Kuperlukan hati yang lembut untukku bersipuh,
Pada harapan tak kunjung utuh.
Terkadang tak perlu membuka kerang untuk mengambil mutiara,
Cukup terbuka dengan api membara.
Kutanyakan pasti pada ilahi,
Untuk siapa aku berdiri.
Keluh kesah tiada tertata,
Angin gelisah membuat sengsara,
Kutanya mengapa,
Kau jawab ada apa.
Misteri tidak pernah berhenti?
Tekad kuat tak pernah mati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!