Ternyata Kota Semarang bertambah panas. Berdasar catatan Stasiun Klimatologi Semarang, suhu rata-rata Kota Semarang  terus meningkat. Jika di tahun 2018 suhu rata-rata tersebut  mencapai 28,1 derajat celsius maka uhu rata-rata tersebut naik drastis menjadi 29,5 derajat celsius pada tahun 2020. Saat in ada yang memperkirakan suhu rata-rata tersebut sudah naik lagi.
Kenaikan suhu rata-rata di Kota Semarang tersebut disebabkan oleh dua faktor. Pertama, ruang terbuka hijau (RTH) Kota Semarang yang tak berubah sejak tahun 2019 sampai 2021. RTH Semarang saat ini sekitar 109,3 kilometer persegi dari luas Kota Semarang yaitu 373,7 kilometer persegi. Jika dipersentasekan maka RTH di Kota Semarang saat ini mencapai 29,2 persen. Meski tak luas namun RTH Kota Semarang masih lebih luas dari kabupaten sekitarnya, misalnya Kabupaten Kendal 0,01 persen dan Kabupaten Demak 0,08 persen. Â Kedua, terjadinya pemanasan global akibat menipis nya lapisan ozon akibat berbagai kegiatan manusia yang merusak lapisan ozon tersebut, antara lain: kegiatan industri, transportasi, perkebunan dan pertanian yang membabat habis hutan.
Tampaknya pemerintah Kota Semarang memang harus segera mengambil kebjakan untuk mengatasi naiknya suhu rata-rata ini. Berbagai literatur mengatakan bahwa suhu maksimum yang bisa ditoleransikan oleh mahluk hidup yaitu 36 derajat celsius.Â
Salah satu kebijakan yang bisa dilakukan adalah menambah RTH. Kebijakan tersebut sudah mulai dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu dengan menggarap beberapa taman kota yang berfungsi sebagai RTH di akhir tahun 2022 sampai nanti diharapkan selesai di awal tahun 2023. Beberapa taman kota tersebut antara lain: Taman Singosari, Taman Tugu Nol KIlometer, dan Taman Tugu Perjuangan di Kecamatan Ngaliyan Semarang. Semoga bisa ditambah beberapa taman lagi sehingga suhu rata-rata di Kota Semarang bisa lebih rendah.
