Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gebrakan Heru Budi Hartono di Hari Pertama

17 Oktober 2022   20:19 Diperbarui: 17 Oktober 2022   20:26 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kompas.com

Setelah menyindir Anies pada saat konferensi pers usai makan siang bersama, Heru Budi Hartono tampaknya konsisten dengan ucapannya itu. 

Sebagaimana diketahui Heru- pejabat Gubernur DKI Jakarta yang ditunjuk Presiden Jokowi menggantikan Anies yang masa jabatannya berakhir 16 Oktober 2022 lalu - mengatakan bahwa Jangan memandang siapa yang melaksanakan program tetapi pandanglah untuk siapa suatu program dijalankan, jika demi rakyat maka jalankan saja. 

Heru hendak menyindir Anies yang tampaknya ingin tampil beda dengan meniadakan beberapa program yang sebenarnya baik dari para Gubernur pendahulunya. Salah satunya adalah menghapuskan pengaduan masyarakat kepada Gubernur di kantornya.

Di hari pertama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Heru menghidupkan kembali mekanisme pengaduan warga kepada GUbernur di kantor dinasnya. 

Sebagaimana diketahui pengaduan massyarakat kepada Gubernur langsung di kantor Gubernur pertama kali diadakan pada jaman JOkowi menjadi Gubernur DKI. Hal tersebut kemudian dilanjutkan keyika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Gubernur DKI menggantikan Jokowi.

Menurut Heru, setiap aduan akan dicatat dan disampaikan nantinya pada pejabat atau pihak terkait yang relevan dengan aduan tersebut. 

Jadi idenya memang baik. Artinya Gubernur sebagai fasilitator permasalahana yang dihadapi masyarakat untuk disampaikan kepada pejabat terkait. Jadi bukan Gubernur akan menyelesaikan semua masalah.

MUngkin timbul pertanyaan: mengapa masyarakat tidak langsung saja menyampaikan ke instansi atau pejabat terkait langsung? Terhadap pertanyaan ini dapat diajukan jawaban bahwa seringkali budaya birokrasi di Indonesia lebih takut akan perintah dari atasannya daripada kepada masyarakat yang mengadu secara langsung.

Mudah-mudahan selanjutnya ada program-program yang inovatif dan membangun serta membuat Jakarta yang lebih baik dari Pak Heru Budi Hartono.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun