Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hingga Waktu untuk Beramal Tiada

27 Juni 2022   00:29 Diperbarui: 27 Juni 2022   00:50 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: alona.co.id

Lelaki tua itu merenugi dan menyesali perjalanan hidupnya

Perenungan khusunya tentan perbuatan amalnya yang tak kunjung dilaksanakannya hingga di ujung usia

Ketika masih remaja ia selalu berkata: nanti akan beramal kalau sudah jadi pemuda karena sekarang ia masih ingin bermanja-manja dengan sang orangtua

Ketika sudah jadi pemuda deawsa, ia menangguhkan lagi niat berbuat amal dengan alasan masih ingin belajar danbelum punya pekerjaan dan penghasilan yang secukupnya

Namun ketika sudah bekerja, ia punya alasan lagi bahwa ia tak punya waktu karena waktunya habis untuk bekerja

Pun pula ia ingin berumahtangga dulu dan menikmati bahagianya

Ketika kemudian ia sudah berkeluarga , ia lupa akan janjinya

Ketika sudah pensiun dan tak lagi bekerja memang ada niat untuk beramal namun kini tenaga tak lagi ada

Uangnya pun habis karena untuk berobat karena datangnya berbagai penyakit di usia tuanya

Lalu sang lelaki mulai menyesali ulahnya yang menunda beramal selalgi ia ada waktu, rejeki, dan tenaga

Tapi penyesalan memang selalu datang terlambat di akhirnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun