Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Gadis Menyapa Rembulan

11 Januari 2022   10:22 Diperbarui: 11 Januari 2022   10:27 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Di setiap malam yang dingin, sang gadis menyapa rembulan. Tapi tak ada jawaban. Dan memang ia tak membutuhkan jawaban

Yang ia butuhkan sebenarnya adalah teman yang bisa mengurangi beban.

Sudah beberapa kali ia menyampaikan duka dan laranya pada laki-laki yang dikenalnya. Sudah beberapa kali juga ada yang menanggapinya dengan sepenuh jiwa. Lalu ia beberapa kali menjatuhkan hati pada laki-laki itu yang dianggapnya sebagai imam yang akan mengentaskannya dari lembah kedukaan. Tapi lelaki-lelaki itu selalu meninggalkan. Jadi bukannya timbunan luka dan beban yang berkurang tapi tambah berat nian.

Maka sang gadis - kini- tiap malam memiih menyapa rembulan. Rembulan memang hanya diam tak memberi jawban. Tapi itu sudah cukup untuk beban teringankan. Daripada jawaban lelaki yang kelihatannya nyaman tapi ternyata hanya menambah luka bagai tusukan pisau yang tajam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun