Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Lelaki yang Mengubur Jam Dinding

5 Desember 2021   21:04 Diperbarui: 5 Desember 2021   21:07 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Sang lelaki memutuskan untuk mengubur jam dinding di kamarnya. Detak jam itu keras sekali dan jarumnya terus maju, itulah yang menakutkannya.

Sang lelaki takut karena ia merasa detak jam dan jarumnya seperti mengejar-ngejarnya. Sementara ia merasa hidupnya sia-sia dan belum banyak berguna. Ia menyesal akan masa lalu yang disia-siakannya. Maka ia akan menghentikan waktu agar cukup waktu baginya untuk berbuat baik bagi sesama, Tuhan, dan segala ciptaanNya.

Ketika sudah sekian lama sang lelaki  membongkar jam dinding yand dikuburnya. Ia berharap jam itu sudah mati dan waktu akan berhenti selamanya. Ternyata jam itu terus bergerak jarumnya dan detaknya masih keras, sang lelaki tak menyangkanya.

Namun suara hatinya mengatakan tak mengapa. Waktu memang tak bisa dihentikan oeeh siapa saja. Apa yang dikerjakan oleh sang lelaki untuk memperbaiki hidupnya yang mungkin tinggal sebentar saja tetaplah berarti bagi Yang kuasa. Sebab pertobatan sang lelaki lebih punya arti dan bermakna. Lagi pula perbuatan baik itu lebih penting bobot dan isinya dibanding lamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun