Sang lelaki dalam meditasi akhirnya menyadari. Berpikir jauh ke depan memang perlu diyakini.
Tetapi jika terlalu jauh ke masa depan malah akan membebani diri. Itu juga akan menciptakan kecemasan-kecemasan yang membuat rugi.
Cukuplah segala sesuatunya untuk hari ini. Pun pula masalah rejeki. Jika sudah bisa makan hari ini, itu sudah cukup bagi jasmani. Bilaa bisa berbahagia juga saat ini, itu sudah lebih dari cukup bagi rohani.
Terlalu jauh indera meneropong masa depan akan menciptakan halusinasi. SEolah-olah itu sudah terjadi padahal belum terealisasi.
Maka segala sesuatu cukuplah untuk hari ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!