Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Lelaki dan Kontradiksi

20 Oktober 2021   23:00 Diperbarui: 20 Oktober 2021   23:01 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Lelaki itu menyadari bahwa dalam hidup ini selalu ada kontradiksi.

Contohnya ketika ia berada di keramian pasar malam di kota kecil tempatnya tinggal, ia malah merasa sepi. Tak semua keramaian bisa membunuh rasa sepi. Di era modernisasi, ramainya orang tak lebih gerombolan anonim yang tak kenal satu dengan yang lain sehingga ada jarak tak terselami. Sang lelaki tak butuh banyak keramaian tapi hanya butuh satu orang yang mengerti.

Dari luar sang lelaki tampak tak terluka dan penuh energi. Tapi tak terluka juga belum tentu baik-baik saja dari berbagai sisi. Ia tak terluka tapi ingin dicintai.

Satu orang gadis yang lelaki itu ingin dicintai diharapkannya datang kembali. Sang lelaki sadar akan makna cinta sejati. Cinta sejati itu tidak hanya memaafkan kesalahan tetapi juga melupakan dari dasar paling dalam di hati. Bukan pula tentang mendengarkan apa yang diungkapkan pujaan hati tetapi yang lebihpenting adalah memaklumi dan mengerti. Cinta sejati juga seharusnya tidak tentang bagiamana karena hal kecil melepaskan pujaan hati tetapi bagaimana bertahan meskipun harus sakit hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun