Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harus Seperti Apakah Puisi?

6 Oktober 2021   00:02 Diperbarui: 6 Oktober 2021   00:05 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang lelaki penyair bertanya pada diri tentang puisi yang ditulisnya sendiri. Pertanyaan dalam hati itu adalah jika memakai metafora, seperti apakah seharusnya puisi?

Apakah seperti gunung yang indah dari kejauhan tetapi panas dan gersang jika didekati? Tentu tidak karena puisi harus sama indah bagi si pembaca yang mengambil jarak maupun bagi si penyair yang terlibat dari dekat secara pribadi.

Apakah seperti gadis cantik wajah berseri tetapi ternyata menggunakan rias wajah tebal tak asli? Bukan bukan seperti itu yang hakiki. Puisi haruslah jujur apa adanya tanpa mengandung hipokrisi.

Ataukah puisi itu seperti keindahan melati yang tak terdefinisikan secara pasti? Ataukah seperti spasi dalam tulisan yang diketik yang bisa dihitung dengan tingginya akurasi?

Lalu yang benar seperti apakah puisi? Dalam renungan yang mendalam di hati sang penyair lalu menulis bahwa janganlah hati dan pikiran terbebani karena definisi. Puisi bukanlah karya ilmiah yang perlu secara ketat dibatasi. Tak harus pula bisa dimengerti. Puisi adalah seni yang rasa dan keindahan lebih penting dari definisi dan arti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun