Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buku Jilid Pertama dan Kedua

25 September 2021   22:28 Diperbarui: 25 September 2021   22:32 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang lelaki masih saja setia membaca buku jilid pertamanya. Buku itu berkisah tentang indahnya cinta antara sang lelaki dengan sang wanita. Tentang berpayung bersama di kota lama ketika hujan datang tiba-tiba. Atau kisah tentang minum kopi bersama di sebuah cafe yang sederhana dengan sepotong lunpia yang dimakan bersama. Halaman buku jilid pertama itu sudah begitu lusuh karena oleh sang lelaki sering dibaca.

Tapi bagaimana dengan sang wanita. Ternyata sang wanita sudah melupakan buku jilid pertama. Kini ia sedang membaca dan menyusun buku jilid yang kedua. Bersama dengan lelaki yang berbeda. Dengan cerita yang lain pula. Bukan tentang kesederhanaan seperti di jilid pertama, tetapi tentang kemewahan dunia. Tentang liburan bersama di berbagai negara. Tentang parfum yang berjuta harganya. Buku jilid kedua ini masih baru cetakannya.

Ah, si lekai masih bernostalgia dengan buku cetakan pertama. Tetapi sang wanita sudah sampai di buku jilid kedua. Tak pernah keduanya bertemu kembali untuk bersama. Sebuah kisah cinta yang membawa luka bagi sang pria.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun