buku jilid pertamanya. Buku itu berkisah tentang indahnya cinta antara sang lelaki dengan sang wanita. Tentang berpayung bersama di kota lama ketika hujan datang tiba-tiba. Atau kisah tentang minum kopi bersama di sebuah cafe yang sederhana dengan sepotong lunpia yang dimakan bersama. Halaman buku jilid pertama itu sudah begitu lusuh karena oleh sang lelaki sering dibaca.
Sang lelaki masih saja setia membacaTapi bagaimana dengan sang wanita. Ternyata sang wanita sudah melupakan buku jilid pertama. Kini ia sedang membaca dan menyusun buku jilid yang kedua. Bersama dengan lelaki yang berbeda. Dengan cerita yang lain pula. Bukan tentang kesederhanaan seperti di jilid pertama, tetapi tentang kemewahan dunia. Tentang liburan bersama di berbagai negara. Tentang parfum yang berjuta harganya. Buku jilid kedua ini masih baru cetakannya.
Ah, si lekai masih bernostalgia dengan buku cetakan pertama. Tetapi sang wanita sudah sampai di buku jilid kedua. Tak pernah keduanya bertemu kembali untuk bersama. Sebuah kisah cinta yang membawa luka bagi sang pria.