Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memori di Pasir

5 September 2021   11:41 Diperbarui: 5 September 2021   11:48 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasir di pantai itu menggugah nurani sang lelaki dan membangunkan memori.

Butiran pasir yang dihampiri dan diterjang ombak sejatinya telah menjadi saksi. Saksi dari banyak peristiwa suka dan duka hidup sang lelaki.

Ya. Sewaktu kecil ia sering membuat tulisan dan lukisan lucu serta membangun istana dari pasir setiap kali. Lalu ombak menyapunya bersih sekali. Lalu ia mengulanginya dari awal lagi. Tidak ada penyesalan dan sakit hati, hanya rasa riang berseri

Ketika remaja, berdua dengan kekasihnya sang lelaki juga sering duduk di atas pasir di pantai itu sambil menuliskan rencana masa depan dan janji-janji. Ombak juga telah menghapusnya tetapi  mereka telah menanamnya dalam hati.

Kini masa kecil dan masa remaja dengan kekasih hati memang tinggal kenangan yang indah di sanubari. Jejaknya di pasir pantai itu juga tak ada lagi. Namun sang lelaki tetap bersyukur ke hadirat Ilahi bahwa ia pernah mengalami. Ia juga mengerti bahwa tak ada yang abadi di dunia ini, seperti lukisan, tulisan, dan bahkan istana yang dibangun di atas pasir yang sesaat indah tetapi sesaat hilang sama sekali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun