Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Skrupel

28 Juli 2021   13:38 Diperbarui: 28 Juli 2021   14:42 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: katakatabijakstatuswa.blogspot.com

Entah mengapa lelaki itu mengalami skrupel di masa tuanya. Perasaan berdosa berlebihan itu selalu muncul di hati dan batin serta kepalanya.

Masa muda dan masa lalunya memang hitam kelam. Dulu ia memang penjahat yang super jahat yang dalam mencari rejeki menggunakan cara yang diharamkan.

Tapi beberapa waktu lalu ia sudah menyesal dan mengakukan dosanya pada Tuhan serta berjanji tak akan mengulangi sejarah masa lalunya. Itu berkat suara hatinya yang mungkin berasal dari malaikat pelindungnya.

Namun rasa bersalah itu terus datang sehingga ia tak bisa lepas untuk berbuat kebaikan untuk menebus segala dosa dan kesalahannya.

Timbul tanda tanya dalam hatinya: Jika demikian apakah perasaan berdosa berlebihan itu bukan berasal dari malaikat tetapi malah berasal dari setan? Bukankah Lucifer si raja setan itu dulu adalah juga seorang malaikat?

Pergilah ia ke seorang penasehat rohani untuk meminta nasehatnya. Si penasehat rohani mengatakan bahwa jika ia sudah meminta ampunan Tuhan atas segala dosanya dan berjanji tak ingin mengulanginya maka sudah lepaslah segala dosanya. 

Jika ia masih terus merasa bersalah dan tak bebas melakukan amal kebaikan maka itu justru membuat dosa baru yaitu meragukan Tuhan yang Maharahim atau Maha pengampun. Benar memang rasa bersalah atau berdosa berlebihan itu bisikan setan dan bukan dari malaikat.

Maka pulanglah sang lelaki dengan hati yang gembira.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun