Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kertas Surat

13 Juni 2021   10:58 Diperbarui: 13 Juni 2021   11:06 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kibrispdr.org

Lelaki itu dengan setia menjadi kertas A4  polos sebagai kertas surat. Tiap kali kertas itu  ditulisi pena yang tak lain adalah  kekasihnya. 

Ada beragam cerita tertulis di sana. Cerita tentang keluh kesah sang wanita soal jalan hidupnya. Ada cerita sederhana tentang makan bersama. Ada cerita gembira ketika si lelaki diterima kerja. Tetapi ada juga pertengkaran karena curiga ada orang ketiga, yang bisa diselesaikan baik-baik saja. 

Sampai suatu ketika pena itu berhenti menulis di atas kertas surat itu. 

Rupanya kertas suratnya sudah berganti. Kertas merah jambu yang berhiaskan bunga-bunga. Tentu lebih mahal harganya. Cerita curiga orang ketiga terbukti juga.

Lalu bagaimana nasib kertas surat yang lama? Ternyata ia disobek-sobek dan dibuang di tempat sampah.

Sang pena lebih bahagia tetapi kertas surat lama merana dan tinggal menjadi kisah purba yang menorehkan luka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun