Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesedihan Tak Bertepi Si Gadis Kecil

25 Mei 2021   22:39 Diperbarui: 26 Mei 2021   11:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di gubug sederhana dengan lampu minyak berkedip si gadis kecil masih bertekun di meja kayu yang sudah usang.

Ia sedang memandangi pekerjaan rumah matematika yang tak juga bisa dikerjakannya.

Lalu airmatanya meleleh deras. Pertanda kesedihan yang tak bertepi yang sedang menderanya. Sulitnya soal matematika hanya salah satu sebabnya.

Ada hal lainnya. Ayahnya sampai hari ini tak juga dapat uang atau pinjaman untuk membayar uang sekolah. Padahal sekolah sudah tatap muka. Ia tak bisa bersebunyi dari guru dan teman-temannya.

Ditambah lagi, ibunya juga sudah lama terbaring sakit di tumah. Ia kasihan dengan ibu yang sudah melahirkannya. Rintihan sakit sepanjang malam bagaimanapun menganggu nuraninya. Tapi lagi-lagi ayahnya tak punya cukup uang untuk membawa ibunya berobat ke rumah sakit atau bahkan ke puskesmas saja.

Semenjak pandemi ayahnya kena PHK, ayahnya jadi pengangguran yang tak punya apa-apa.

Di tengah derasnya airmata, ia berdoa dan bertanya kepada Tuhannya: oh Tuhanku katanya engkau selalu mendengarkan doa orang yang teraniaya, apakah kau mendengar doa dan tangisan saya? 

Tuhan tampaknya belum menjawab doanya. Malam makin larut sampai si gadis tertiodur di meja dengan PR matematika yang belum juga terselesaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun