Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Penjual Batu Akik

6 Mei 2021   23:00 Diperbarui: 6 Mei 2021   23:24 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual batu Akik (sumber gambar: wartakota.tribunnews.com)

Pilihan EditorPenjual batu akik itu selalu datang pagi.

Digelarnya alas plastik untuk menjajakan batu akik dagangannya di trotoar Pasa Johar.

Dirayunya setiap lelaki yang lewat dengan  menawarkan cam-macam batu dengan berbagai khasiatnya. Ada kecubung untuk memikat gadis. Ada irah delima untuk menampakkan wibawa. Ada Badar besi untuk kekebalan tubuh.

Ada juga batu yang punya penunggu di dalamnya. Ada yang bisa untuk mendatangkan rejeki atau batu pesugihan.

Satu dua orang tertarik berhenti melihat dan membelinya.

Tapi tak jarang yang melengos dengan sinis dan berkata dalam hatinya: jaman modern dan digital kok masih percaya gituan.

Ada yang mengatakan juga kalau di atas segalanya tetap uang. Uang yang maha kuasa.

Tapi bagi si pedagang batu akik, ia anggap semua kata-kata dan perilaku orang sebagai sekedar variasi yang tak dimasukkannya ke dalam hati. Ia lebih takut jika tak bisa memberi makan dan rejeki anak isteri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun