Hujan yang terus membasahi bumi menuai berbagai reaksi.
Petani tentu riang karena musim tanam telah kembali. Periuk nasi bakal kembali terisi dan utang terlunasi.
Katak-katak pun bersenandung cerminan riang hati. Sarangnya yang dulu kering kerontang kini bakal teraliri air kembali.
Apalagi bocah-bocah. Mereka telanjang berlarian bermain di tengah hujan. Tak hiraukan apakah nanti mereka akan meriang.
Namun ada juga yang murung. Ibu-ibu tercenung karena cuciannya bakal tidak kering. Besuk kalau suami kerja atau anak berangkat sekolah, pakai pakaian apa?
Fenomena alam maupun diri memang tak bisa menyenangkan semua. Ada yang senang. Ada yang sedih. Itu sudah hukum alam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!