Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyangkalan Tiga Kali Petrus

1 April 2021   23:24 Diperbarui: 1 April 2021   23:52 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petrus (sumber gambar: terangiman.com)

Ketika suatu saat Isa bertanya kepada para murid tentang siapakah Dia sesungguhnya, berkatalah Simon bahwa Isa adalah sang mesias, sang Isa Almasih. Lalu Isa berkata: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan kudirikan gerejaku dan maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan kuberikan kunci kerajaan surga.

Yesus mengubah nama Simon yang artinya ilalang yang mudah goyah kesana dan kemari terbawa angin menjadi Petrus yang artinya batu karang yang kokoh sekalipun diterjang gelombang dahsyat. Dan Petrus jadi murid kesayangan di samping Yakobus dan Yohanes.

Dalam berbagai hal Petrus konsisten untuk membela Yesus Sang Guru. Termasuk ketika Isa ditangkap dan disiksa serta dibawa ke pengadilan, Petrus sempat mengayunkan pedang memotong telinga sang prajurit.

Tapi itu semua menjadi hancur lebur saat Petrus menyangkal tiga kali bahwa ia adalah murid Isa di depan pembantu dan para prajurit.

Ketegasan dan kegarangan serta kejujurannya luruh sudah. Tapi Ia menyesal dan ingin menebus dosanya dengan kematian lebih ngeri dari Sang Guru. Sumpah itu terpenuhi. Ia mati dengan disalib dengan kepala terbalik.  Isa juga mengampuninya. Petruslah penerus pertama Isa dan dialah Paus yang pertama.

Demikianlah manusia sangatlah mudah goyah. Jika ada tekanan akan dengan mudah mengingkari sumpahnya, mengingkari Guru, mengingkari orangtua, bahkan Tuhan sendiri. Tapi tak mengapa. Pintu pengampunan Tuhan yang maharahim selalu terbuka asal kita menyadari salah dan dosa kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun