Kursi roda itu sudah setia menemani. Seorang lelaki tua yang duduk di atasnya dari hari ke hari. Itu beban tapi juga kurban yang ikhlas dijalani
Tapi pagi itu, lelaki tak menghampiri. Timbul tanya si kursi dalam hati: apakah yang baru sudah mengganti? Ataukah si lelaki sudah bisa berdiri. Jika sudah bisa berfiri tentulah ikut bahagia di hati.
Namun tiba-tiba sebuah keranda lewat. Isinya si lelaki. Kursi roda itupun mengerti jawab tanyanya di hati di pagi yang sepi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!