Beredar hasil tes swab Muhamad Riziq  Shihab (MRS)  yang positif corona. Oleh pihak FPI, melalui Munarman, dikatakan bahwa hasil tes yang beredar itu adalah hoax (berita palsu). Munarman lalu mengatakan bahwa pihak kepolisian harus segera menyelidiki penyebar hoax tersebut dengan undang-undang ITE.
Tapi yang aneh sampai sekarang adalah hasil tes swab MRS tidak pernah diumumkan ke publik. Secara logika sebenarnya kan orang tahu kalau sesuatu itu palsu ketika yang asli dipelihatkan dengan jelas.Â
Namun sampai saat ini, hasil tes swab MRS yang sebenarnya tidak pernah diumumkan ke publik sehngga berkembang liar berbagai spekulasi. Tidak jelas benar apa pertimbangan dirahasiakannya hasil tes swab MRS. Kalau yang saya pahami selma ini alasannya adalah supaya tidak dipolitisasikan. Tapi jika ya untuk apa diplolitisasikan?
Saya jadi ingat jaman otoritarianisme Orde Baru dimana Pak Harto harus selalu sehat. Tak boleh ada pengumuman atau pers tahu bahwa Pak Harto sakit.Â
Karena jelas jika Pak Harto sakit itu akan memberi energi pihak yang tidak suka untuk meningkatkan tensi perlawanan. DEmikian pula dengan kondisi Di Korea Utara yang pemerintahannya diktator. Tak boleh ada berita bahwa presidennya sakit.Â
Atau kalau di bidang ekonomi tak boleh Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) dumumkan sakit. karena hal itu akan mengguncangkan bursa efek dan pasar valuta asing seluruh dunia.
Tapi kalau tak mengumumkan hasil tes swab MRS, lalu apa peryimangannya? Apa pentingnya seorang MRS bagi negara dan masyarakat Indonesia? Maaf hanya bertanya saja