Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Prinsip Know Your Customer Belum Banyak Diaplikasikan

23 Oktober 2020   13:37 Diperbarui: 23 Oktober 2020   13:41 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Baru-baru ini dan sudah sering saya menerima SMS dari bank yang mengingatkan supaya membayar cicilan saya. Jika tidak maka akan dikenakan denda. Ini adalah SMS yang kesekialan kali saya terima. 

Pada awalnya saya panik dan konfirmasi ke bank apakah trnasfer cicilan saya tidak masuk. Eh ternyata masuk. Eh, ternyata di akhir SMS itu ada taambahan sekarang, abaikan pesan ini jikalau anda sudah melakukan pembayaran.

Di kantor juga seringkali, karena saya dosen, ada tagihan nilai ujian. Tapi ya sama di akhir surat dikatakan kalau sudah menyerahkan nilai maka surat tagihan ini hendaknya diabaikan.

Dua contoh yang saya tuliskan tersebut adalah contoh pengabaian prinsip "Know Your Customer" dalam berbisnis. Maksudnya sekarang ini para pebisnis dituntut untuk lebih memperhatikan konsumennya secara detil, kalau perlu per orang. 

Jadi tidak menganggap semua konsumen itu seragam dalam berbagai hal misal kebutuhan dan karakteristiknya. Di banyak situs berita online tampaknya prinsip itu sudah diperhatikan. 

Kalau saya senang berita tentang tingkah laku kucing yang lucu, maka saya sering menerima notifikasi berita dan video tentang perilaku kucing yang lucu tersebut. Hal ini bisa diterapkan di semua bisnis.

Saya ingat juga cerita teman yang bekerja di BPR di sebuah kecamatan. BPR nya menyediakan dana pelayanan nasabah. Dana itu akan digunakan kalau ada nasabah yang punya hajatan misalnya menikah,menikahkan putera-puterinya, atau lagi mengalami musibah. Ini salah satu bentuk perhatian secara pribadi kepada para nasabahnya.

Untuk bisnis yang dari dulu sudah memperhatikan prinsip "Know Your Customer" barangkali adalah industri fashion, dimana untuk sepatu misalnya diukur langsung dari kaki pemesannya. Untuk pakaian juga diukur langsung  dan designnya hanya satu saja khusus untuk si pemesan.

Di tengah pandemi dan persaingan usaha yang ketat seperti ini, saya kira para pebisnis harus menerapkan prinsip "Know Your Customer" ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun