Awal menyaksikan debat cawapres yang baru saja berlalu- sama mungkin dengan para pengamat dan masyarakat - saya sempat deg-degan terhadap penampilan cawapres 01 Kiai Maaruf Amin. Maklum yang dihadapi dalam debat adalah Sandiaga Uno yang umurnya lebih muda. Umur Sandi yang lebih muda tentu membawa beberapa keuntungan antara lain: lebih up to date dalam membaca siatuasi dan juga dalam pemikiran tentu lebih segar.
Namun setelah debat mulai - sama juga dengan beberapa pengamat dan masyarakat - saya bisa bernafas lega. Kiai Maaruf Amin tampil tenang, menguasai masalah, dan juga membeberkan data secara akurat.Â
Bukan itu saja, Kiai Maaruf ternyata juga sangat memahami apa yang sudah dilakukan Jokowi dan juga apa yang nantinya akan dilakukan. Pak Kiai paham betul posisinya sebagai sesorang yang harus saling melengkapi dengan Pak Jokowi dan tidak berjalan atau mengemukakan pendapatnya sendiri.Â
Atas dasar itu, lalu saya bisa maklum dalam debat pertama Pak Kiai tidak banyak berpendapat sendiri dan hanya mengamini pendapat Pak Jokowi. Â Demikian Juga Kiai ternyata meskipun usianya sudah sepuh sangat menguasai istilah-istilah generasi milineal seperti unicorn, decacorn dan 10 years challenge.
Sementara di sisi yang lain, Sandi melakukan beberapa "kesalahan". Pertama, data. Ia mengatakan program OKE OCE nya di DKI Jakarta telah berhasil menurunkan angka pengangguran di DKI Jakarta sampai 20 persen. Padahal seperti diungkap di media massa program OKE OCE sebenarnya gagal total. Banyak gerai mini marketnya sudah tutup.Â
Beberapa media televisi juga mengungkap justru angka pengangguran terus naik. Kedua, Sandi seolah berjalan sendiri dan tidak menawarkan program dari pasangannya. Ide-ide yang keluar dalam debat sebagian besar adalah idenya sendiri. Pak Prabowo juga tidak hadir mendukung Sandi, sementara Jokowi meskipun sebentar masih sempat hadir untuk mendukung Kiai Maaruf. Ketiga, Sandi juga tak menawarkan hal-hal baru. Hal yang dikatakan dalam debat sudah berulangkali dikatakannya di berbagai kesempatan.
Kesimpulannya Pak Kiai Maaruf berhasil mematahkan pandangan pesimis terhadapnya dan saya memperkirakan ini akan semakin memantabkan pendukung Jokowi-Maaruf dan akan menarik mereka yang selama ini belum menentukan pilihannya.