Saya tertarik dengan rentetan tindakan Gubernur DKI dan Wakilnya Anies-Sandi yang dianggap banyak pihak-termasuk saya- sebagai blunder atau kesalahan. Rentetan tindakan yang dianggap tidak benar tersebut adalah penyebutan kata "pribumi" dan "non pribumi" pada pidato pelantikan, penyusunan TIm Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), yang jumlahnya sangat besar, pemberian ijin Monas untuk kegiatan keagamaan dan keramaian yang menimbulkan kerusakan parah di taman yang dibangun dengan susah payah oleh Ahok, dan terakhir penutupan jalan di Tanah Abang serta ijin penggunaan trotoar di sekitarnya untuk para pedagang kai lima (PKL).
Pertanyaan yang muncul di banyak pihak, dengan tingkat pendidikan yang demikian tinggi dan juga pengalamannya sebagaai Tim sukses Jokowi-JK serta menteri pendidikan dan kebudayaan Jokowi-JK, sangat tidak mungkin Anies melakukan kesalahan tanpa disengaja. Sangat mungkin Anies melakukan itu untuk membuat kekeruhan atau kegaduhan dan setelah kegaduhan atau kekeruhan tercipta maka ia dan timnya akan "memancing" di air keruh itu untuk kepentingan Pilpres 2019.
Anies dan Timnya ingin memancing reaksi Jokowi. Dan sekali saja Jokowi membuat kekeliruan dalam pernyataan dan tindakan untuk menanggapi tindakan Anies maka itu sudah cukup untuk menyusun skenario untuk menggulingkan Jokowi di Pilpres 2019. Tim ahli Jokowi-JK mestinya waspadaa terhadap skenario ini.