Mohon tunggu...
Nugroho Angkasa
Nugroho Angkasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemilik Toko Online di Dapur Sehat dan Alami, Guide Freelance di Towilfiets dan Urban Organic Farmer. Gemar Baca dan Rangkai Kata untuk Hidup yang lebih Bermakna. Blog: http://local-wisdom.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Jurnalistik Luwi Ishwara

25 Juni 2011   06:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:11 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimuat di Rimanews.com, Sabtu/25 Juni 2011

http://www.rimanews.com/read/20110625/32691/catatan-jurnalistik-luwi-ishwara

Judul Buku: Jurnalisme Dasar Penulis: Luwi Ishwara Penerbit: Penerbit Buku Kompas (PBK) Cetakan: V, Januari 2011 Tebal: xxii + 188 halaman ISBN: 978-979-709-542-0

"Penulis yang baik banyak menghabiskan waktu dan energi kreatifitasnya untuk menulis alinea pembuka. Sebab bagian ini merupakan pembukaan terpenting sebelum pembaca masuk lebih jauh ke dalam cerita." - (Roy Peter Clark, halaman 142)

Luwi Ishwara bergabung dengan Kompas pada 1967. Awalnya ia bertugas sebagai wartawan di pengadilan. Namun kemudian ia merangkap meliput berita seputar pertahanan keamanan (hankam). Sebab rekan kerjanya, wartawan hankam, Theodore Purba mendadak meninggal dunia. Dari liputan meja hijau dan hankam, Luwi beralih ke masalah-masalah Departemen Pekerjaan Umum (DPU).

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung ini sempat mempelajari jurnalisme secara khusus pada 1973. Luwi dikirim ke Wellington, Selandia Baru oleh Colombo Plan, sebuah organisasi ekonomi dan sosial bagi negara-negara di Asia Tenggara dan Pasifik. Sepulang dari sana, pria asal Pamanukan, Jawa Barat ini menjadi editor Desk Kota, koordinator liputan ekonomi, editor Desk Artikel, dan penanggung jawab Desk Malam.

Kemudian sejak 1987 hingga memasuki usia pensiun pada 1998, Luwi memimpin lembaga pendidikan jurnalistik. Tugasnya mengajar para calon wartawan Kompas yang lolos tes seleksi. Angkatan pertama terdiri atas 6 peserta, mereka disebut “Angkatan Anggrek I”. Sebab pelatihan diadakan di sebuah rumah kecil di Palmerah Jakarta yang sebelumnya dimiliki oleh seorang petani bunga anggrek.

Selama 6 bulan pertama, saat mengajar angkatan pertama itu, toko buku  belum sebanyak sekarang. Pemesanan buku-buku dari luar negeri juga tidak semudah saat ini lewat internet. Sehingga Luwi musti rajin mengunjungi toko buku dan perpustakaan untuk mencari bahan pelatihan. Ia juga meminta kepada rekannya yang bertugas di luar negeri agar  membelikan buku-buku tentang jurnalisme.

Buku “Jurnalisme Dasar” ini merupakan kompilasi catatan-catatan Luwi Iswara tersebut. Ada 57 referensi kepustakaan dalam buku ini (lihat daftarnya di halaman 184-187). Bahkan sebagian besar rujukan berbahasa Inggris. Misalnya karya Philip Meyer, The Vanishing Newspaper: Saving Journalism in the Information Age (Universty of Missouri Press, Edisi Kedua,  2009). Berbeda dengan 4 cetakan sebelumnya yang bersampul biru, edisi kelima kali ini bersampul hijau.

Kepercayaan Publik

Salah satu pesan utama buku ini ialah kepercayaan publik kepada media perlu dipelihara. Sebab mengutip Hal Jurgenmeyer, “We were not in the news business, not even in the information business. We were “in the influence business.” Wartawan Knight Ridder itu meyakini bahwa kita tidak lagi berada dalam bisnis pemberitaan, tidak juga dalam bisnis informasi. Kita berada dalam “bisnis pengaruh”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun