Mohon tunggu...
Aden Nugraha
Aden Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Biasa

Remember! You Can't do everything, but you can do something

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya Maggot BSF (Black Soldier Fly) untuk Pakan Alternatif dan Solusi Pencemaran Lingkungan

19 Juni 2021   14:16 Diperbarui: 19 Juni 2021   14:39 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Letakkan ember atau wadah tersebut di dekat tempat pembuangan sampah atau di dekat kandang ayam karena biasanya lalat BSF ada di sekitar tempat tersebut, dianjurkan digantung atau ditutup dengan kawat agar media pemancingan tidak dimakan ayam, dan biarkan selama 2-3 hari

Setelah 2-3 hari kemudian biasanya jika ada lalat BSF di sekitar, mereka akan bertelur di sekitar ember atau wadah yang disimpan karena lalat BSF menyukai bau asam dari media pemancingan sebagai tempat untuk larvanya makan. 

Setelah mendapatkan bibit larva maggot dari alam, kita dapat memberi pakan sampah organic setiap hari disesuaikan dengan banyaknya maggot yang didapat, jika di dalam ember sudah dirasa tidak cukup maggot dapat dipindahkan ke biopond sampai maggot berusia sekitar 2-3 minggu sudah dapat dipanen untuk pakan ayam maupun ikan. Namun, untuk keberlanjutan budidaya maggot dapat dipindahkan ke biopond migrasi dan terus diberi pakan sampai nantinya maggot berubah warna menjadi coklat kehitaman (prepupa) dan akan keluar dari biopond menuju tempat penampungan yang telah disiapkan, lalu prepupa tersebut dapat kita ambil dan simpan di tempat yang gelap agar cepat berubah menjadi pupa yakni sekitar 5-7 hari, setelah itu pupa dapat kita pindahkan ke dalam kandang lalat, setelah 5-7 hari pupa-pupa tersebut akan berubah menjadi lalat BSF. Pastikan lokasi kandang lalat tersebut di tempat yang cukup panas dan terhindar dari hujan, karena lalat BSF menyukai tempat panas untuk proses perkawinannya, siapkan media pemancingan di dalam kandang lalat BSF untuk memancing telur yang baru yang mana telurnya dapat diambil setiap hari, dengan sistem tersebut maka tidak perlu lagi memancing telur lalat BSF dari alam dan kegiatan budidaya maggot BSF pun dapat berjalan secara berkelanjutan dengan populasi yang semakin meningkat pesat. 

Maggot BSF ini selain dapat digunakan untuk pakan ayam dan ikan peliharaan sendiri dapat pula dijual kepada peternak lain dengan harga pasaran maggot segar sekitar Rp5.000,-Rp7.000/kg, dapat pula dijual dalam bentuk maggot kering yaitu hasil disangrai atau dioven dengan harga pasaran Rp80.000,-Rp100.000/ kg yang mana sering dipakai untuk pakan ikan hias atau burung. 

Dapat dilihat bahwa budidaya maggot BSF ini cukup menjanjikan dimana dengan modal yang minim dan pakan yang gratis menghasilkan produk yang memiliki nilai jual yang cukup menjanjikan, selain itu juga memberikan manfaat bagi lingkungan dengan mengurai sampah, disamping itu sisa dari budidaya maggot ini atau biasa disebut kasgot juga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organic. Dengan segudang manfaat yang dihasilkan dari maggot BSF ini semoga dapat kita laksanakan menuju kemandirian pakan peternakan dan kebersihan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun