Mohon tunggu...
Rizki Nugraha
Rizki Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Halo semuanya salam kenal

Penggemar Kopi di Pagi Hari

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Mengenal OG, Sang Legenda Dota 2

29 Desember 2019   04:15 Diperbarui: 29 Desember 2019   06:31 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Sport. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jamie McInall

OG adalah team Esport game Dota 2 dibentuk pada tahun 2015 dengan roster awal Johan "N0tail" Sundstein, Tal "fly" Aizik  , Amer "Miracle-" Barkawi, Andreas "Cr1t" Nielsen dan David "Moonmeander" Tan.

Sebelumnya tim ini bernama (monkey) Business. Trofi pertama tim ini diraih setalah berhasil mengalahkan salah satu tim terkuat di Grand Final Frankfurt Major melawan Team Secret pada bulan November 2015. 

Menempati posisi ke-4 di turnanamen The Summit 4, posisi 7-8 Turnamen Shanghai Major, finish diurutan 3 di turnamen EPICENTER, menjadi juara pada turnamen Manila Major, dan terakhir kembali menjadi juara digelaran ESL One Frankfurt mengalahkan Natus Vincere. 

Dari rentetan prestasi tersebut, OG berhasil mendapatkan invitasi langsung dai Valve untuk mengikuti turnamen terbesar Dota 2, The International 2016. Pada saat itu, Valve belum menerapkan sistem Dota Pro Circuit yang menjadi acuan berbagai tim dota 2 untuk mengikuti turnamen yang disponsori oleh Valve.

Perjalanan OG di TI 6 awalnya berjalan mulus dengan keluar sebagai juara grup, namun kandas di fase playoff. setalah dikalahkan oleh MVP Phoenix.Tidak puas dengan hasil yang didapatkan pada gelaran TI 6, OG melakukan perubahan dalam tim dengan mengaluarkan MoonMeander dari tim.

Diikuti oleh Cr1t dan Miracle yang memutuskan untuk hengkang dari OG. Kekurangan 3 personil, OG merekrut Jesse "Jerax" Vinikka yang bermain diposisi support, Anatan "Ana" Pham sebagai pemain mid, dan pemenang TI 3 Gustav "s4" Magnusson bermain diposisi offlane.

Memulai kompetisi dengan roster baru, OG berhasil menjuarai Boston Major pada bulan Desember 2016 dengan mengalahkan tim Ad Finem di Grand FInal. Pada kompetisi ini, OG berhasil menjadi tim pertama yang berhasil mempertahankan gelar Turnamen Major yang diselenggarakan oleh Valve. 

Tidak sampai disitu, OG kembali mempertahankan gelar juara Turnamen Major setelah menjuarai Kiev Major pada bulan April 2017 mengalahkan Virtus Pro dalam pertarungan 5 game yang sengit. 

Pencapain OG pada turnamen kemudian terasa menurun, setelah menempati posisi 5-6 pada turnamen Manila Masters dan gagal pada kualifikasi untuk berlaga pada kompetisi EPICENTER. Walaupun berhasil ikut pada turnamen The International 2017, pada fase playoff OG memulai di lower bracket turnamen dan kandas setelah dikalahkan oleh LGD gaming.

Kompetisi The International 2017 berakhir dan Team Liquid  keluar sebagai juara setelah mengalahkan Newbee di grand final 3 set langsung. 

Valve kemudian mengumumkan Dota Pro Circuit, yaitu pemberian poin kepada tiap tim yang menduduki posisi tertentu pada turnamen yang diadakan oleh Valve. Tim yang berhasil mendapat poin terbanyak akan mendapat invite diajang The International pada musim kompetisi tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun