Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bahkan Negarawan Kita Juga Menyukai Kisah Fantasi

13 Maret 2021   12:36 Diperbarui: 23 Maret 2021   09:23 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada di pikiran kita kalau mengetahui seseorang yang menyukai cerita-cerita fantasi alias khayal? Misalnya tentang ratu penunggang naga? Atau ilmuwan gila yang bisa menghidupkan mayat? Atau tentang petualangan di angkasa luar yang melibatkan makhluk planet lain?

Sepengetahuan saya, anggapannya cenderung negatif. Kalau yang menyukai itu anak-anak, akan dianggap kurang pintar. Kebanyakan berkhayal. Komiknya harus dibakar. Kalau orang dewasa lebih parah. Akan dianggap kekanak-kanakkan. Masa kecil kurang bahagia. Bukan generasi harapan bangsa. Dan sejenisnya.

Tak heran kalau Djokolelono, bapak fiksi ilmiah Indonesia, konon pernah mendapat kritik dari para sastrawan senior yang sepertinya juga beranggapan bahwa cerita petualangan di antariksa itu sampah. Mungkin mereka berpendapat cerita yang mendidik itu harus tentang anak yang berkubang di selokan pabrik, penjual koran yang kakinya kram, atau gadis yang menjual undur-undur buat sekolah.

Mungkin apa yang diperlihatkan tokoh-tokoh berikut bisa membuktikan anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Atau bahkan sepenuhnya salah. Tidak usah jauh-jauh. Ada beberapa tokoh nasional - yang ternyata adalah fans cerita-cerita fantasi semacam itu.

Kang Ridwan Kamil misalnya. Pada tahun 2014 dulu, saat masih menjabat walikota Bandung, beliau membangun Bandung Command Center yang diakui terinspirasi dari serial televisi Star Trek. Demikian juga saat menjadi tamu dalam acara Mata Najwa episode 'Vaksin Siapa Takut', referensi soal Star Trek ini juga beliau sebutkan lagi.

Star Trek sendiri adalah salah satu serial televisi (dan juga film) bergenre fiksi ilmiah paling terkenal dalam sejarah, dan sudah memiliki setengah lusin spin-off. Tema besarnya adalah eksplorasi dan interaksi antara bangsa-bangsa yang hidup di galaksi yang berbeda. Isu-isu berbau sosial-budaya dan benturan peradaban sering muncul di tiap episodenya.

Pak Jokowi juga mungkin bisa disebutkan sebagai contoh. Pada saat berpidato di pertemuan IMF-World Bank di Bali tanggal 12 Oktober 2018, presiden kita ini mengejutkan para hadirin dengan memasukkan referensi tentang serial Game of Throne. Dengam cukup fasih beliau menguraikan plot serial ini sekaligus menjelaskan relevansinya dengan situasi ekonomi saat itu.

Game of Throne tentunya sudah diketahui sebagai serial televisi terpopuler dalam satu dekade kemarin. Diangkat dari enam jilid novel (yang terakhir belum selesai ditulis), serial ini bercerita tentang perebutan tahta kerajaan di tengah lanskap yang dihuni raksasa, penyihir, dan juga naga-naga terbang.

Mantan pesaing Pak Jokowi, yaitu Pak Prabowo ternyata juga seorang fanboy. Menurut artikel di majalah Tempo edisi 28 Oktober 2013, beliau adalah penggemar film Star Wars dan mengagumi karakter Luke Skywalker. Beliau bahkan menyebut para anggota tim internalnya sebagai Jedi Knight - golongan pembela kebenaran dalam film yang sudah memiliki lima sekuel dan tiga prekuel itu.

Star Wars bisa dibilang adalah saingan Star Trek dari segi popularitas. Meski sama-sama menampilkan adegan di antariksa, temanya mungkin lebih mendekati Game of Throne daripada Star Trek. Lebih ke fantasi - ada yang menyebutnya space opera - daripada fiksi ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun