Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sherlock, Sinetron, dan Sepasang Korban

15 Januari 2021   00:17 Diperbarui: 9 Maret 2021   19:28 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari pxhere

Kadjat mengangguk. "Dia bilang Alfian itu mantannya. Setelah Fitria menikah dengan saya, Alfian sepertinya masih kangen. Dia terus-menerus berusaha menghubungi Fitria. Minta bertemu dengannya. Awalnya Fitria menolak. Malah saya yang membujuknya agar bersedia."

Kompol Bayu langsung melotot. "Anda membujuknya supaya mau ketemu? Kenapa?"

Kadjat menghela nafas sekali lagi. "Saya kira Alfian itu orang baik, Pak. Dia sempat makan di warung saya, bahkan minta ketemu. Dia jujur mengakui sebagai mantannya Fitria, lalu minta tolong untuk bisa bertemu. Alasannya, waktu saya menikahi Fitria, dia bekerja di Malaysia. Fitria memutuskan hubungan tanpa memberi kesempatan dia untuk bicara."

Rahadian memperhatikan mata di balik lensa tebal itu, mencari apakah ada ketololan di sana. "Maaf ya, Pak. Kebanyakan orang akan menganggap permintaan itu kurang ajar. Kenapa Bapak sampai menganggap dia orang baik?"

Kadjat berpikir sejenak sebelum menjawab, "Itu kesan saya setelah ngobrol dengannya. Orangnya kalem. Sopan sekali. Berkali-kali dia minta maaf atas kelancangannya. Dari ucapannya, kedengaran dia sangat menderita. Saya jadi trenyuh, Pak."

"Bapak tidak takut kalau Fitria balik dengannya?" tanya Bayu.

Pertanyaan itu ternyata membuat Kadjat kebingungan. Bahkan seperti malu-malu. Dia menoleh ke arah sang istri pertama yang selama ini duduk di sampingnya. Seperti minta bantuan.

Rohana, sang istri pertama, dengan kalem menjawab, "Suami saya tahu kalau Fitria tak akan mau balik sama Alfian, Pak."

"Oh ya?" tanya Rahadian heran. "Kenapa?"

Rohana tersenyum. "Seperti yang suami saya bilang, Fitria itu dari keluarga miskin. Tidak ada yang lebih dia inginkan selain kekayaan. Semua orang bisa tahu begitu berbincang dengannya. Dia itu wanita yang setia dengan siapapun yang bisa memberi kekayaan. Alfian itu mungkin ganteng, tapi suami saya kaya. Fitria minta mobil saja langsung dibelikan.'

"Maksud Ibu....dia matre, begitu?" tanya Bayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun