Mohon tunggu...
nudia mikhayla
nudia mikhayla Mohon Tunggu... swasta -

consultan Business di perusahaan telekomunikasi asing.dan menyukai karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apapun Hasilnya Nanti, Saya Dukung Ahok

10 November 2016   11:13 Diperbarui: 10 November 2016   11:21 2909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas edit pribadi

Mengamati, membaca dan menonton media belakangan ini sungguh mengasyikan,heboh demo jumat 4 November dan ahok sebagai tokoh terdemo, sungguh-sungguh adalah pemandangan yang sekali lagi sangat nikmat untuk di "nikmati,"

Hari ini saya membaca berita tentang activist HMI, tentang Jokowi,tentang Ahok,dan tentang kapolri yang mengatakan Dalam 2 pekan akan di tentukan ada tidaknya tersangka dalam polemik kasus penistaan agama, Seperti biasa setelah selesai membaca sebuah berita tidak lupa saya menyempatkan untuk membaca kolom komentar,dan di kolom inilah saya mendapati kepuasan atau klimaksnya sebuah bacaan, bagaimana mungkin tidak memuaskan jiwa raga ini jika saya mendapati komentar di lapak sebelah yang mengatakan

"pak kapolri, apapun hasilnya nanti,saya dukung ahok, lalu ada juga yang  mengatakan,

"biarpun ahok salah,saya tetap pilih ahok, yang lebih menarik lagi adalah kalimat,

"sumber waras bebas,Reklamasi bebas, apalagi yang ini, wkwkwkwkwkwkk,.pasti bebas."

Dan tentu banyak lagi kalimat-kalimat komentator yang terselip di bawah sebuah berita tersebut.saya sangat berterima kasih atas para komentator yang berhasil memuaskan dan membuat klimaks tersebut.tanpa anda,saya tidak akan pernah klimaks. mmmm,..."dasar komentar,

Hal yang menarik dari Demo 4 November menurut saya justru hadirnya pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan "kerusuhan selepas pukul 18:00 di tunggangi oleh aktor intelektual partai politik." Menjadi menarik karena.

Pertama
Jokowi mengatakan dengan jelas ada yang menunggangi kerusuhan "kecil" tersebut, saya sebut "kecil"karena untuk sekelas aktor intelekual, kerusuhan tersebut sangatlah kecil, jika memang ada aktor tersebut, mungkin itu hanya sebagai pembuka saja, itupun jika memang benar ada aktor intelektual,di tambah pernyataan resmi Kapolri dan Panglima TNI yang mengatakan secara keseluruhan aksi 4 November berjalan dengan aman,tertib dan bertoleransi.

Kedua
Mengapa aktor intelektual tersebut memilih waktu setelah pukul 18:00.? bukankah jika kerusuhan "kecil" tersebut di lakukan sejak siang akan menjadi kerusuhan besar. betapa bodohnya sang aktor, itupun sekali lagi jika memang benar ada sang aktor intelektual.

Ketiga
Teman saya mengatakan jika Presiden jokowi sudah tertular virus statemen yang tidak jelas, seperti yang seringkali di lakukan oleh SBY di masa dirinya menjadi presiden, ingatan kita belum pudar, jika SBY menyenangi statemen yang berakhir dengan ketidakjelasan, apakah Jokowi sudah tertular,? semoga saja teman saya salah.

Dalam buku George Washington saya mendapati kalimat "Obcures the situation into lie created by propaganda,many media that have been bought with money and power,now we all are no longer proud of what they preached, because all the news has become the design in order to satisfy certain groups." ( situasi menjadi kebohongan yang dibuat dengan suatu propaganda, banyak media yang telah dibeli dengan uang dan kekuasaan, sekarang kita semua tidak lagi bangga dengan apa yang mereka beritakan, karena semua berita telah menjadi desain untuk memenuhi kebutuhan kepentingan kelompok tertentu.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun