Mohon tunggu...
LOMBOKios
LOMBOKios Mohon Tunggu... Jurnalis - menjual ide, mencari pahala.

pingin masuk syurga bi ghairi hisab.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Untuk Kepala 'Sekolah Nengeri' Fiktif, Pak Menteri Mohon Lindungi 'PSM'

3 Desember 2016   23:34 Diperbarui: 3 Desember 2016   23:41 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Negeri Impian, sudah terjadi perdebatan antara seorang relawan yang berjuang menelurkan kerikil-kerikil bersayap. Relawan ini melawan Pejabat Eselon X (sepulu). Relawan berjuang bekerja tertatih – tatih dengan anggaran gotong royong. Sedangkan pejabat itu mengatakan, “Anggaran Kita Ibarat Janda Bekemben”. Pikiran piciknya pun bertelur, apakah Tugas Pejabat itu hanya tanda tangan, rapat dan menghabiskan anggaran? 

Selokah Negara Fiktif  Bag 1    

"Pernah dengar istilah anggaran bagi tumpuk di Sekolah?"

"Belum?"

Jelas dong ah. Karena istilah anggaran bagi tumpuk itu hanya ada di Lombok Timur. Pembaca dari Lombok Timur pasti paham soal istilah ini. Entahlah untuk istilah lain. Jenis anggaran ini sulit terdeteksi, walau oleh inspektorat sekalipun.

“Peduli banget sih soal itu?”

“Lebih baik Anda berbisnis!!!

“Cari makan biar kenyang dan cepat kaya!!!

Ya. Mungkin Kami ditakdirkan berbeda. Kami tetap melakukan itu, tapi tetap juga harus peduli soal tempat para generasi terdidik. Tempat Kami pernah terdidik. Sehingga kawan kami banyak yang menjadi pelacur. Pelacur pikiran dan keprawanan.  Pemborong Tuak dan Rokok di sebuah kedai yang bertuliskan. “Dilarang Menjual Rokok untuk usia dibawah 18 Tahun”

“Apalagi?”

“Soal keberkahan harta untuk yang kami gugu dan kami tiru”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun