Mohon tunggu...
LOMBOKios
LOMBOKios Mohon Tunggu... Jurnalis - menjual ide, mencari pahala.

pingin masuk syurga bi ghairi hisab.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada NTB 2018, Ali BD Dibenci Tapi? (Dari Statement Syahdi Janap)

27 Maret 2016   22:17 Diperbarui: 29 Maret 2016   18:54 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ali BD for NTB 1"][/caption]Mengapa Syahdi Janap menjadi ukuran hujatan untuk Ali BD?. Pertanyaan ini mengawali kajian Pilkada Lotim 2018 dan Pilkada NTB 2018, yang berawal dari pengamatan dialog terbuka Pilkada Lotim dan NTB disini.  Malas Mengklik?. Link tersebut akan membawa pembaca kepada sebuah forum dialog di medsos bernama Forum Dialog Peduli Lombok Timur.

Syahdi Janap dalam pandangan penulis adalah oknum korban dari kelemahan Ali BD. Syahdi Janap dalam hal ketabahan hampir setara dengan Ali BD. Pasalnya siapa yang tak sakit hati. Salah satu potret karakter orang kepercayaan Ali BD itu bisa dilihat dari contoh korban Syahdi Janap yang namanya diplesetkan oleh PEMIMPIN di Dinas Dikpora Lombok Timur menjadi Syahdi Jahannam di depan para guru. Enam huruf “IRONIS”.[caption caption="Relawan Ali BD #NTB 1, TGB #R1"]

[/caption]Jika mengingat deretan kisah itu, maka seharusnya Syahdi Janap kecewa besar-besaran dengan tingkah oknum kepercayaan  Ali BD dan Ali BD seharusnya bertindak tegas untuk tidak membiarkan petaka itu bercokol merusak sound system yang menggaung dan membunuh karakter, karena bukan itu saja yang manambah ngeri bunyi hujatan kepada Ali BD, tapi kasian juga pendidikan.

Tapi bagi Syahdi Janap, membaca dukungannya kepada Ali BD. Syahdi Janap bisa dijadikan sebagai contoh bahwa “Ali BD dibenci tapi juga dirindukan”.. Tambahan amunisi terkait  Ali BD.  Hujatan kepadanya edisi Pilkada 2018 lebih ringan dari pada edisi 2008 lalu dan juga pada moment 2013 ketika sejarah membuktikan bahwa Ali BD mayoritas di hati Rakyat.

Bahwa Ali BD meski dicaci tua renta dan sering cuci darah. Dilaporkan dan di demo korupsi berulang kali, tapi toh “Pelisak Leq Bawon Batu, Mun Ku Ndek Gitak Ndekq Sadu”. Mau bandingkan Ali BD dengan siapa dari bukti fisik dan manfaat kebijakannya. Silahkan baca dengan Nurani demi mayoritas bukan kekecewaan Minoritas.

Maka Syahdi Janap adalah cermin untuk siappun yang kecewa. Dari statemn Syahdi Janap yang dimutasi, dicaci dan terkesan tidak dilirik Ali BD; dengan hati terbuka, membuka mata membuka hati, beliau kagum sama Ali BD, berikut pernyataan Syahdi Janap   :

UNTUK SAUDARA-SAUDARAKU YANG SERING MENGHUJAT Syahdy Janap

Tanpa membuang rasa hormat, sy ingin membuat pernyataan resmi, bwh apapun yang sdr busukkan kepada saya tentang keberadaan sy selaku pendukung Bp. Ali BD pada Pilkada Lalu silahkan saja, selama anda merasa bahagia.

Tapi perlu sy ingatkan, bwh sy mendukung Bp. Ali BD pd pilkada lalu adlh karena keihlasan dan kesadaran berdasarkan keilmuan dan bisikan nurani yg sy punya. Oleh karena itu kekaguman saya secara pribadi kpd bliu Bp Ali BD tdk akan pernah bisa sdr2 lunturkan, atau usaha saudara utk menggerus sy agar berada di sisi yg sama dgn sdr2 utk membenci Ali BD tdk akan pernah sy ikuti.

Diberhentikannya sy atas jabatan yg pernah sy amanahi sy yakini bukan karena Bp. Ali BD membenci saya, tapi itu karena takdir saya dn pertimbangan bliu bahwa masih ada or yg lebih hebat, lebih cerdas, dn lebih menjanjikan kesuksesan dr pd saya. Selaku or yg menyadari itu maka sy sedikitpun tdk merasa sedih dan gusar, sebb keihlasan telah membuat sy utk rela menyerahkan jabatan pd or yg lebih layak, utk kemajuan bersama. Dan kesadaran sy, bahwa menjadi orang yg bermanfaat itu tidak harus menjadi pejabat.

Jadi sdr Muhamad Ali Abdul Fathurrahman Baiq Fitrida dll jgnlah jadikan pristiwa itu utk membenturkan sy. Adapun kritik saran yg sering sy berikan kepd sebagian pejabat lotim ini, semata2 utk kemajuan lotim secara menyeluru.

Sekali lagi, hentikanlah provokasi dan upaya penggiringan kpd sy untuk membenci Bp. Ali Bd.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun