Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Gigi Bungsu dan Kopi Tanpa Gula

11 September 2018   11:52 Diperbarui: 11 September 2018   16:07 2288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Perusahaan kosmetik, Amarilis."

"Wuih, pantesan makin cantik. Haha. Eh, loe kenal Tiara dong?"

Aku tertegun sejenak. Aku tidak bisa dikatakan mengenalnya, aku hanya tahu ada manusia semifana bernama Tiara. "Tidak begitu kenal. Kenapa memangnya?"

"Kami bentar lagi nikah."

"Hah?" Aku membelalak beberapa saat, lalu meredup mendengar kata-kata selanjutnya.

"Tapi aku sudah tidak ... apa namanya, cinta?"

Aku terdiam, sementara Indra meneruskan cerita. Gila! Aku memaki dalam hati. Mengaku tidak lagi cinta setelah puluhan tahun berumah tangga, itu biasa. Tapi menjelang pernikahan? Hanya orang gila yang bisa mengatakannya.

Aku menggaruk-garuk kepala. Kisah yang kudengar bukan romantika dari sepasang calon pengantin bertabur warna. Mereka lebih tepat disebut martir yang menanti hari eksekusi di bawah tiang gantungan bernama pernikahan. Jika Indra bukan temanku, dia pasti sudah kulemparkan keluar jendela.

Aku menyeruput kopi yang tidak lagi mengepulkan asap. Atmosfer yang melingkupi kami perlahan berubah. Dari bahagia menuju lara. Laki-laki ini jelas jawaban dari raut tidak stabil yang melanda Tiara. Bahkan mungkin penyebab Tiara begitu muram dan sulit menjalin pergaulan. Hati yang mendung, hanya akan membuatnya canggung.

Di antara mereka, cinta sudah lewat sejak lama. Indra mengaku, berkali-kali ia sengaja melakukan kesalahan agar Tiara melepaskannya. Melupakan tanggal ulang tahun, menghilangkan benda kenangan, bahkan mencari orang ketiga. Tapi, kesabaran dan kerapuhan Tiara membuat Indra tidak tega dan tetap bertahan dengan perasaan yang terlanjur penuh tambalan.

Indra, laki-laki pertama yang mendekatinya. Bagi Tiara, jatuh cinta hanya sekali. Tidak ada waktu untuk memilih atau mencari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun