Mohon tunggu...
Nur Rohmatus
Nur Rohmatus Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi Universitas di Malang Pendidikan Islam Anak Usia Dini '17

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hal yang Bisa Dilakukan bagi para "Helicopter Parenting"

22 September 2019   20:55 Diperbarui: 22 September 2019   21:02 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi :wearteacher.com


Banyak orangtua saat ini lebih peduli untukmenjadi teman bagi anak anak mereka, daripada menjadi orangtua. Ada istilahbaru di kalangan pendidikan yang dikenal sebagai orangtua helikopter,mereka dijuluki nama ini karena mereka terbang lebih tinggi. Yang dimaksuddisini adalah para orangtua berusaha untuk mengambil alih dan mengambil semuatanggung jawab pribadi dari anak anak mereka, untuk keberhasilan atau kegagalananak mereka sendiri. Anak anak yang orantuanya memiliki pola asuh protektif,maka bisa jadi saat dewasa anak tersebut akan memiliki kecemasan dan rasa maluyang berlebihan. Maka dari itu, orangtua yang ingin anaknya menjadi orangdewasa yang dapat mengarahkan diri sendiri harus menghadapi kenyataan bahwaorangtua tidak dapat melakukannya untuk anak anak mereka. 

Namun ada jenis orangtua yang pola asuhnyamelebihi orangtua helikopter yaitu pembom siluman. Tipe orangtuaini memaksa bahwa anaknya harus mendapatkan peran utama dalam kegiatan apapun,dan orangtua ini memberikan tuntutan yang harus dipenuhi dan dijalankan olehanak anak mereka. 

Banyak hal yang dapat dilakukan agar anak anakmemiliki kenangan yang bisa diingat, karena banyak anak anak yang hanya sedikitmemiliki kenangan untuk diingat dan diharapkan. Cara mewujudkannya sebagaiberikut :

1. Saat anak melakukan suatu hal yang patut diwaspadai, maka katakan kepadaanak perilaku apa yang orangtua inginkan, bukan perilaku yang tidak diinginkan.Misalnya, saat anak sedang berlari didalam rumah, jangan mengatakan Janganlari ! tapi katakanlah Berjalanlah ! karena hal itu lebih halus danmemiliki pernyataan yang berbeda. Hal ini dapat membuat anak untuk melakukanhal yang orangtua inginkan, bukan yang tidak diinginkan.

2. Mintalah anak anak untuk menjadi relawan untuk melakukan pekerjaandisekitar rumah, dan berilah penjelasan kepada mereka bahwa pentingnyamelakukan pekerjaan rumah dengan baik. Bahkan anak prasekolah pun sudah bisamerapikan mainan mereka sendiri, hal ini membantu anak anak ketika memilikitugas sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

3. Berikan rutinitas yang sesuai dengan usia mereka, seperti menyiapkanmakanan, membersihkan setelah makan, dan juga bersiap siap untuk tidur.Rutinitas dapat menjadi kebiasaan apabila dilakukan dengan konsisten, dandengan rutinitas itu dapat membangkitkan energi dan mempergunakan waktu yangdimiliki.

4. Berikan contoh pada anak sebelum memberikan mereka tugas, agar anakmengerti bagaimana melakukan, menggunakan, bahkan menyelesaikan tugas tersebut.

5. Setelah prosedur dan praktek telah diajarkan, maka berilah isyarat saatakan melakukan tugas tersebut. Misalnya, anak anak akan diajak pergi ke suatutempat, maka tanyakan pada anak anak mereka harus berperilaku seperti apaketika sudah sampai dilokasi yang dituju.

6. Beri konsekuensi bagi yang melanggar peraturan, ajak mereka duduk kemudianjelaskan dimana kesalahan mereka dan apa yang harusnya mereka lakukan dari haltersebut. Kemudian minta mereka untuk berkomitmen kembali untuk tidakmengulangi hal yang sama.

7. Beri anak contoh yang nyata, karena anak anak lebih percaya dengan apa yangmereka lihat. Seperti halnya, apabila orangtua menyuruh anak untuk merapikantempat tidur, maka terlebih dahulu orangtua memberikan contoh untuk merapikantempat tidur. 

8. Ciptakan kenangan dengan anak anak yang mereka tidak pernah rasakan di harihari biasanya, dan biarkan anak anak mengingat kenangan tersebut. Misalnya,setiap akhir bulan orangtua dan anak anak mengunjungi tempat wisata. Bisa jugadengan cara yang lain, dimana kenangan tersebut sangat berkesan dan tidak akan pernahterlupakan hingga dewasa.

Berikan dorongan dan dukungan pada anak untukmenghadapi tantangan baru yang membuat mereka terus tumbuh dan berkembang.Misalnya, anak anak memiliki kemampuan dibidang menyanyi namun mereka masihmalu dan tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Maka berikan pembuktiandengan cara yang lain seperti memilih anak tersebut menjadi pemimpin dalampaduan suara, dan ketika begitu banyak pujian yang berdatangan maka anak akanpercaya akan kemampuan yang dimiliki. Bagaimana anak anak mengetahui kemampuanapa yang mereka miliki jika orangtua tidak pernah memberikan dorongan dandukungan ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun