Mohon tunggu...
Nur Rohmatus
Nur Rohmatus Mohon Tunggu... Sekretaris - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi Universitas di Malang Pendidikan Islam Anak Usia Dini '17

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kiat Agar Anak Tidak Bosan dengan Mainannya

7 Maret 2019   22:19 Diperbarui: 7 Maret 2019   22:21 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memiliki anak maupun peserta didik di usia dini memang menyenangkan, namun disisi lain baik orangtua maupun guru baiknya lebih berhati hati dalam hal berbicara maupun bertindak. Dimana dalam usia tersebut, orang orang disekitarnya berperan sebagai role model bagi anak, dengan kata lain anak akan meniru apa saja yang diucapkan maupun apa saja yang dilakukan oleh orang orang disekitarnya. Usia dini adalah usia 0 hingga 6 tahun, dimana tingkat keingintahuannya yang sangat tinggi pun dengan tingkat perkembangan dimana dalam usia itulah perkembangan anak harus terus diasah. Ada beberapa aspek perkembangan yang harus dimiliki oleh tiap individu diantaranya,  perkembangan kognitif; perkembangan fisik motorik; perkembangan bahasa; perkembangan sosioemosional; perkembangan seni; dan juga perkembangan agama dan moral.

Hal yang dapat dilakukan untuk mempermudah dalam mengembangkan beberapa aspek perkembangan anak yaitu dengan memberikan mainan, dan terkadang beberapa orangtua lebih memilih untuk memanjakan anaknya dengan membelikan berbagai macam mainan. Tentunya mainan yang tepat akan membantu dalam mengembangkan sesuai dengan aspek perkembangan, dan tentunya harus disesuaikan dengan tingkatan usia anak tersebut.

Berkaitan dengan hal itu, beberapa orang tua merasa sedikit cemas saat membelikan mainan untuk anaknya karena terkadang anak merasa cepat bosan dengan mainannya sehingga tidak jarang sebagian orangtua akan mengeluarkan biaya untuk membelikan mainan yang baru.

Bermain merupakan sarana anak belajar dan mengeksplorasi berbagai macam pengalamannya, bermain juga dapat dilakukan dengan cara mengenal lingkungan sekitar maupun berinteraksi dengan orang lain. Dari situlah anak membutuhkan dampingan, terlebih dampingan dari orangtua nya. Saat anak sudah merasa bosan dengan mainannya, maka sebagai orangtua hendaknya kreatif. Dengan kata lain saat anak sudah merasa bosan dengan mainannya, sebagai orangtua hendaknya berkreatif dengan mainan tersebut agar saat bermain dengan mainannya memiliki kesan yang berbeda. Bisa juga dengan cara mengenalkan cara baru untuk memainkan mainannya, dengan begitu anak tidak akan cepat bosan.

Sebagai orangtua juga baiknya untuk memperhatikan apek permainan yang baik dan cocok digunakan untuk anak sesuai dengan tingkatan usianya, yaitu pilih yang tidak berbahaya; menarik; sederhana; dan terdapat nilai pembelajaran didalam mainan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun