Mohon tunggu...
Nur RizqyaC
Nur RizqyaC Mohon Tunggu... Penulis - penulis

.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Dokumenter "In the Name of God: A Holy Betrayal" Episode 2

6 Maret 2023   21:03 Diperbarui: 6 Maret 2023   21:11 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez


Film dokumenter yang mengangkat cerita mengenai agama ini memang menarik. Banyak orang penasaran tentang bagaimana keimanan yang diyakini berubah menjadi kesetiaan berlebihan yang merujuk pada fanatisme.  Film dokumenter dari Netflix ini menjelaskan dengan detail bagaimana sang pemimpin menghasut para korbannya.

Di episode 2, cerita masih berputar pada Jeon Myeong Seok (JMS). Cerita diawali dengan bagaimana salah satu korban mulai menyadari bahwa JMS adalah agama sesat. Korban yang menyadari ini justru dianggap kerasukan iblis oleh pengikut setia JMS. Sehingga korban mulai dipukuli dan dianiaya agar mau bergabung kembali menjadi pengikut JMS.

Kasus penganiayaan ini menjadi pembuka dari segala kasus penculikan, kekerasan seksual dan pemukulan yang dilakukan JMS. Media mulai menyiarkan kasus ini dan banyak dari para korban menelfon media untuk menceritakan kisahnya sebagai korban. Saat polisi bertindak untuk menangkapnya, sayangnya JMS segera melarikan diri keluar negeri dengan dalih perjalanan misi.

Dengan hebohnya berita ini, anehnya tak membuat para pengikut JMS percaya. Indoktrinasi yang ditanamkan oleh JMS membuat para pengikutnya tidak mempercayainya. Para pengikut setianya bahkan berani melakukan demonstrasi untuk menolak adanya penayangan tentang pemimpin mereka di salah satu stasiun tv Korea. Hanya sedikit orang yang akhirnya sadar bagaimana pemimpin mereka setelah melihatnya langsung.

Rasa cinta yang berlebihan terhadap JMS membuat mereka berani menyerang para anti-JMS dan keluarganya untuk melindungi sang Mesias. Pemburuan ini seakan menunjukkan ketidakpedulian para pengikut JMS dengan banyaknya korban yang semakin banyak. Munculnya banyak korban juga tidak membuat JMS berhenti melakukan kekerasan seksual selama persembunyiannya.

Taiwan bahkan melaporkan bahwa korban kekerasan seksual yang dialami mahasiswi di negaranya sekitar 100 wanita. JMS memperlihatkan kemampuan manipulatifnya dengan cara yang sama untuk menarik para korban. Sangat mengerikan bagaimana JMS bisa berbicara hal - hal vulgar dalam khotbahnya dan dianggap biasa saja, bahkan diamin-kan oleh pengikutnya. Apalagi kegiatan seksualnya adalah sesuatu yang alami dimata para pengikut setia JMS.

Proses penangkapan JMS yang terus melarikan diri ternyata lebih sulit dari yang dibayangkan. Bagaimana bisa ia terus melarikan diri dan para pengikut yang terus setia dengan perilaku sesat sang pemimpin? Padahal mereka tidak bisa bertemu langsung dengannya?

Film ini berhasil memberikan perasaan ngeri kepada penonton, bahkan setelah beberapa saat. Bisa jadi karena wajah pelaku yang terus diperlihatkan dibarengi para korban dan saksi yang terus bercerita membuat visual dan pengalaman penonton lebih terasa. Belum lagi reka adegan yang dilakukan sesuai dengan cerita penutur dan beberapa video asli mengenai kegiatan JMS membuat kengerian tersampaikan pada penonton. Setelah dua episode, saya dibuat penasaran tentang bagaimana pemimpin penggila seks ini akan dihukum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun