Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Potret Kedaulatan Energi Lokal Desa Ngargoloko, Boyolali

20 September 2017   08:11 Diperbarui: 21 September 2017   04:46 6448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Energi Lokal Desa Ngargoloko, Ampel, Boyolali (dok pri)

Kondisi Eksisting Desa Ngargoloko

Desa Ngargoloka, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolaliberada di lereng Timur gunung Merbabu. Menurut cerita rakyat, Desa Ngargaloka adalah salah satu tempat persinggahan ziarah perjalanan Ki Hajar Saloka. Beliau merasa puasakan kondisi alam setempat dan berharap suatu saat lereng Timur gunung Merbabu ini menjadi daerah ramai dan terkenal. Ngargaloka berasal dari kata dasar arga dan loka, arga berarti gunung, loka layaknya gembiraloka bermakna tempat. Ngargaloka, berarti tempat gunung juga tempat menikmati gunung sesuai dengan kondisinya yang berada di lereng gunung Merbabu. Loka memiliki makna lain yaitu terkenal, tenar karena ramai.

Memandang Merbabu dari Desa Ngargoloko (dok pri)
Memandang Merbabu dari Desa Ngargoloko (dok pri)
Berada di ketinggian diatas 1000m dpl desa ini memiliki hawa yang sejuk. Seperempat luasan lahan berupa hutan negara yang bersifat kawasan lindung. Sebagai daerah pegunungan, desa ini sangat potensial untuk tanaman hortikultura sayuran. Juga cocok untuk ternak sapi baik sapi potong maupun sapi perah.

Sebagai desa teratas yang tepat di bawah hutan, Ngargasoka diberkahi air yang melimpah. Saat saya menengok bak tandon air yang berada di dekat kantor balai desa,terdengar gemericik aliran air dan pralon aneka ukuran penyalur ke rumah penduduk mengalir dengan deras. Semoga pemeliharaan sumber air dilakukan dengan cermat.

Berkah juga dibarengi dengan tanggung jawab. Desa Ngargoloko yang berada di lereng gunung yang terjal sekaligus tepi hutan selain diberkati tanah yang subur juga mesti dibarengi tingkat kewaspadaan yang tinggi. Pada musim penghujan desa ini termasuk kawasan rawan longsor dan pada musim kemarau rawan kebakaran.

Energi Lokal

Mari simak potret ketersediaan energi lokal selaku komponen energi terbarukan di Desa Ngargoloko. Berbasis daerah penyangga hutan dengan karakter khasnya juga keberadaan ternak besar berupa sapi potongdan sapi perah, inilah beberapa potensi energi lokal kekayaan Desa Ngargoloko.

  •  Kayu bakar rencek/guguran ranting dari hutan

Sebagai desa pemangku hutan, mari simak hutan sebagai pemasok energi lokal. Hutan menyediakan sumberdaya energi lokal yang melimpah. Berjumpa beberapa ibu yang menyunggi kayu bakar di kepala, terjawab mengapa program pembagian tabung gas di daerah setipe ini tak selalu diterima dengan mudah. Ketersediaan energi berbasis biomasa yang melimpah merupakan anugerah alam. Kayu bakar rencek bagian dari kedaulatan energi Desa Ngargoloko dan daerah dengan kondisi ekologis setipe.

Kayu Rencek energi lokal Desa Ngargoloko (dok pri)
Kayu Rencek energi lokal Desa Ngargoloko (dok pri)
Apakah mereka merusak hutan? Selama yang dikumpulkan adalah ranting di dasar hutan, mengapa tidak? Mengumpulkan rencek kering di lantai hutan juga merupakan langkah antisipasi pengelolaan kebakaran hutan pada musim kemarau. Rencek kering berpotensi menjadi pemantik alami kebakaran hutan.

Tentunya yang perlu diwaspadai adalah apabila perencek hutan ini ternyata menebang sebagian kayu hutan, sehingga menjadi bagian dari petugas kehutanan dan aparat desa untuk senantiasa mengawal dan mengedukasi masyarakat setempat untuk memelihara kelestarian hutan sekaligus berperan dalam pengendalian longsor dan kebakaran hutan.

Masyarakat Ngargoloko merasakan keadilan pemberian alam setempat, bukankah adil tidak harus menerima sama besar sama bentuk?

  •  Ketersediaan air bersih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun