Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pernik Menulis tentang Cagar

8 Februari 2023   15:09 Diperbarui: 8 Februari 2023   17:04 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menulis cagar (olah grafis pribadi)

Minat dan kesukaan setiap individu sangat beragam. Sebagai penyuka cagar, semisal tentang cagar alam, cagar budaya, pun taman kebumian (geopark). Dekat dengan sebutan si mata cagar tukang jepret plang. Mari tilik pernik menulis tentang cagar.  

Cagar menurut KBBI, pertama bermakna agunan pinjaman. Makna yang kedua tentang perlindungan atau pelestarian menghindari punah. Pewarisan kepada generasi berikut, estafet nilai berharga yang berkelanjutan

Menikmati cagar dengan tenang menghadirkan rasa tidak kemrungsung. Menyelam menjadi bagian dari estafet budaya dan alam antar generasi. Serasa berharga menjadi bagian repihan keping dari suatu maha karya baik yang berupa buatan maupun alami.

Sering sebagai perjumpaan tidak terencana. Melintas di perjalanan terlihat plang cagar. Bila sempat mari singgah. Atau sejenak izin teman perjalanan jeprat jepret mengikuti intuisi. Menikmati cagar tanpa rencana tidak selalu kurang lengkap. Memantik jemari menelusuri informasi lanjutnya.

Perjumpaan dengan cagar yang memperkaya sayang kalau diendapkan dalam diri. Jadilah dituliskan menjadi pengingat diri. Kadang untuk cerita bagian dari 'cagar kata' menghambat laju kepunahan dari ingatan.

Telusur dokumen cagar

Menulis tentang cagar laiknya menaja artikel topik lainnya.  Melalui tahap sama ada riset untuk telusur pendalaman informasi. Menyatukan amatan, pendengaran dan data yang tersedia. Harmonisasi sajian subyektif dan obyektif.

Semisal nih untuk cagar budaya. Berawal dari penjajaran karakter subyek dengan kriteria. Tidak semua yang memenuhi kriteria cagar budaya otomatis menjadi cagar budaya. Melalui serangkaian proses. Menjadi pernik unik penulisan artikel cagar.

Ada ajuan baik langsung pun secara on line. Lanjut dengan penilaian oleh tim ahli cagar budaya. Beberapa lolos, ada yang harus perbaikan dokumen pun penetaan subyek dan banyak yang tidak berhasil mendapat pengakuan.

Hasil akhir berupa keputusan persetujuan dan penetapan status cagar yang dikukuhkan dengan dokumen semisal SK dan kelengkapannya. Semakin rumit untuk cagar budaya tingkat nasional apalagi warisan budaya dunia (world heritage).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun