Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Konservasi Alam, Memupuk Kecintaan pada Alam dan Budaya Nusantara

10 Agustus 2021   08:20 Diperbarui: 10 Agustus 2021   12:39 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.| Sumber: ARSIP HUMAS PEMKAB BANYUWANGI via Kompas.com

Merawat tanah merawat budaya (Dokumentasi pribadi)
Merawat tanah merawat budaya (Dokumentasi pribadi)

Gunung diberi sabuk alias ikat pinggang. Agar tidak melorot. Sabuk gunung sebagai budaya menghargai alam lereng gunung sumber kemakmuran.

Sila singgah: "Nyabuk Gunung", Budaya Memuliakan Tanah dan Menekan Erosi

Budaya masyarakat gunung di Indonesia bervariasi seturut dengan kelokalannya. Penghayatan hubungan kehidupan masyarakat yang mencintai alam gunung melalui budaya setempat.

Indonesia juga kaya dengan sungai. Aneka ukuran sungai dari kecil hingga bengawan panjang yang melintas antar provinsi. Terdapat juga aneka budaya sungai yang merepresntasikan relasi masyarakat setempat dengan sungai.

Sungai menjadi nadi kehidupan semisal sumber irigasi pertanian. Sungai di Kalimantan menjadi sarana transportasi hasil bumi. Hasil hutan, perkebunan pun tambang didistribusi melalui sungai.

Industri pariwisata dan sungai sangat lazim. Barito adalah contoh sinergi budaya lokal dan pariwisata. Begitupun festival pasar apung Lok Baitan.

Festival pasar terapung Lok Baintan (Foto tempo.co)
Festival pasar terapung Lok Baintan (Foto tempo.co)

Aliran sungai berawal dari mata air. Aneka budaya dan ritual sebagai ungkapan merawat mata air merawat kehidupan. Semisal Festival Mata Air (FMA) yang tumbuh subur di dekitar Merapi Merbabu.

Nusantara penegas negara kepulauan, ribuan pulau dengan laut bahari disekelilingnya. Budaya Nusantara pastinya sangat lekat dengan budaya bahari. Penghayatan alam kelautan antar lokasi beragam dihidupi oleh budaya lokalnya.

Semisal sedekah laut di daerah pantai Selatan Jawa. Penghayatan bahwa laut adalah sumber rezeki penghidupan. Masyarakat nelayan memujanya, menghargai dan menanamkan rasa konservasi. Sentuhan teknologi kekinian tentu akan sangat bermanfaat dengan bersendi pada budaya setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun