Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Gendhuk Limbuk dan Ibu Siem Tjiang Nio di Cagar Budaya "House of Sampoerna"

26 Maret 2021   22:55 Diperbarui: 31 Maret 2021   17:54 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
House of Sampoerna (dokumen pribadi)

Kompasiana yang baik, kembali simbok kebun menitipkan catatan harian (diary) kehidupan ya. Kali ini tentang Gendhuk Limbuk menyambut artikel ke 234, dji sam soe, menurutnya. Lah ini kisah Gendhuk Limbuk dan Ibu Siem Tjiang Nio di Cagar Budaya House of Sampoerna, Surabaya.

Cagar Budaya House of Sampoerna

Membekukan kenangan kunjungan lama. Memasuki bangunan megah berpekarangan luas, berpenanda House of Sampoerna. Gendhuk Limbuk menata langkah seraya mengingat pesan Mbah Cangik untuk mengoptimalkan indera pembelajaran.

Pintu masuk pintu berkat Wisma Sampoerna (dok pri)
Pintu masuk pintu berkat Wisma Sampoerna (dok pri)
Pelan diketuknya pintu depan berhiaskan kaca pateri timah yang dibuka dengan sigap oleh petugas yang menyapa ramah. Menjejak di ruang depan museum yang berada di lantai satu. Mengedar pandang mata tertambat pada foto sepasang toewan dan nyonyah.

"Panggil saya Ibu Siem Tjiang Nio, perkenalkan ini suami saya, Liem Seeng Tee."

"Hari ini Gendhuk Limbuk menjadi tamu keluarga kami, saya akan mendampingimu biar kita bisa bicara antar perempuan."

"Untuk catatan museum dan sejarah, bukankah banyak sahabatmu yang telah meramunya dengan piawai?"

Bangunan bergaya kolonial (1862) yang menjadi milik Liem Seeng Tee pada tahun 1932 ini laksana visualisasi proses dan kejayaan dari biografi mereka. Menjadi museum House of Sampoerna. Dji sam soe, 234 komponen penyusun 9 simbol kesempurnaan.

Kawasan Museum Sampoerna (dokpri)
Kawasan Museum Sampoerna (dokpri)
Bangunan yang ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Pewarisan nilai budaya dari keluarga dan perusahaan. Kini menjadi simbol dan nilai budaya bagi masyarakat pembelajarnya.

Ibu Siem Tjiang Nio menggandeng tangan Limbuk menuju almari koleksi kebaya beliau. Binar bahagia melumuri sinar mata seorang ibu saat menunjukkan dokumentasi keluarga di ruang tengah. Perusahaan keluarga yang berkembang menjadi perusahaan raksasa dengan pimpinan antar generasi hingga kini menjadi bagian perusahaan multi nasional di tangan PT Philip Moris Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun