Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Orang-orangan Sawah, Tradisi yang Mengglobal

9 Oktober 2020   14:15 Diperbarui: 9 Oktober 2020   19:17 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Festival Orang-orangan Sawah 9-11 Okt 2020 di Illinois (sumber gambar: https://www.scarecrowfest.com/)

Orang-orangan Sawah/Jerami Simbol Tradisi yang Mengglobal

Orang-orangan sawah biasanya diwujudnyatakan dengan replika petani yaitu boneka yang didandani ala petani yang diletakkan di tengah hamparan sawah. Elemen pencirinya adalah jerami. Kini tidak hanya sawah, bisa ladang, kebun apel atau komoditas apapun yang diusahakan petani.

Awalnya dilakukan petani untuk menjaga sawahnya. Menghalau burung agar tidak terlalu asik mencucukkan paruhnya mengutil beras dari malai gabah. Melindungi padi dari serangan hama penyakit. Menghardik pengganggu sawah untuk segera enyah dari kawasan yang dijaganya.

Yup, orang-orangan menjadi simbol komunikasi pengelola sawah. Komunikasi dengan pemberi kehidupan. Penyampaian pesan kepada tanaman dan alam sekitarnya. Tradisi yang mengglobal di aneka wilayah.

Komunikasi dengan tanaman yang diusahakannya, aku hadir selalu menjagamu sepanjang waktu. Rasakan hadirku melalui aroma tubuhku, yang dilekatkan dengan memakaikan bajunya pada simbol orang-orangan sawah.

Wahai para pengganggu lahan sawah, dikau burung emprit, hama dan penyakit, camkan peringatanku. Tanaman ini kujagai dengan jiwa ragaku, jangan berani menghampirinya. Bagian kalian maksimal jangan lampaui ambang ekonomi.

Aneka sebutan untuk orang-orangan sawah ini. Sebutan sesuai kelokalan daerah. Masyarakat Jawa menyebutnya memedi sawah atau memedi manuk sesuai keutamaannya untuk menakut-nakuti burung. Urang Sunda menyebutnya beubeugig. Disebut kakashi (Jepang) dan scarecrow (Inggris)

Wujud kreasi seni dari orang-orangan jerami mulai yang menakutkan hingga menarik perhatian. Kekinian sesuai perkembangan zaman. Mulai dari tradisi hingga kini menjadi ajang festival, bagian dari wisata budaya dan pertanian.

Festival Orang-orangan Sawah/Jerami

Mari simak beberapa petikan festival orang-orangan sawah. Banyak komunitas menyelenggarakan festival orang-orangan sawah di pelbagai wilayah di Indonesia. Berangkat dari kerinduan melestarikan tradisi dengan balutan kekinian agar tidak punah dan dapat diterima oleh generasi kini.

Semisal Festival Memedi Sawah, yang digelar di Bantul, DIY tahun 2012. Peran serta mahasiswa dan seniman dalam festival. Aneka kreasi dan narasi digulirkan untuk menghidupi semangat keutuhan lingkungan dan industrialisasi di bidang pertanian. Berikut contoh dokumentasi foto dari Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun