Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Seni Berkebun: Menanam Jahe Merah dalam Pot di Pekarangan Mini

9 Maret 2020   19:45 Diperbarui: 15 Maret 2020   08:37 3661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panenan jahe merah dari pot (dok pri)

Jahe merah dalam pot (dok pri)
Jahe merah dalam pot (dok pri)
Kandungan jahe merah (Zingiber officinale Linn Var. rubrum)
Jahe merah (Zingiber officinale Linn Var. rubrum), menjadi buruan, karena memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas. Kadar atsiri 2,58-2,72% dibanding 0,82-1,68% pada jahe gajah. Cocok sebagai bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit warna merah, serat lebih besar dibanding jahe biasa.

Rasa pedasnya berasal dari senyawa keton yang disebut zingeron sesuai nama latinnya. Zat aktif jahe merah paling banyak pada zat gingerol dan oleorosin. Aneka manfaat dan khasiat zingeron dan zat aktif banyak diulas. 

Apalagi akhir-akhir ini berkaitan dengan peningkatan ketahanan tubuh menghadapi virus Corona. Pernyataan resmi Indonesia positif corona, menggerakkan banyak aspek kehidupan meresponnya. 

Menyoal muasal nama jahe
Muasal jahe diperkirakan dari India. Melalui perdagangan menyebar hingga Asia Tenggara, Asia Timur hingga Timur Tengah. Rasa hangat pedasnya disukai oleh konsumen Eropa dan menjadikannya komoditas rempah populer.

Manusia penuh dengan imajinasi termasuk dalam pemberian nama. Secara wujud, rimpang jahe menyerupai tanduk. Bahasa Sansekerta mengenalnya "singabera" dan Yunani menyebutnya "zingiberi". Digunakan dalam pengobatan, bahasa latin menyebutnya "officina".

Pemaduan bentuk dan kegunaan, jadilah Zingiber officinale sebagai nama Latin atau ilmiahnya. Menjadi lebih mudah dipahami oleh semua bangsa dan suku bangsa.

Nenek moyang kita menggunakan jahe dalam pengobatan. Baik dalam rupa perasan/seduhan yang diminum maupun parutan yang dibalurkan.

Tumbuh baik di daerah tropika. Menyebar di seantero Sabang hingga Merauke dengan aneka sebutan. Di Sumatra disebut halia (Aceh), pege (Toba), sipodeh (Minangkabau) dan jahi (Lampung). Hingga ke ujung Timur, di Papua, jahe disebut tali (Kalanapat) dan marman (Kapaur).

Bagaimana dengan di Eropa? Jahe dikenal dengan nama umum (Inggris) ginger. Ditengarai ginger berasal dari bahasa Perancis: gingembre, Latin: ginginer, Yunani (Greek): zingiberis ().

Namun, kata asli dari zingiber berasal dari bahasa Tamil inji ver. Istilah botani untuk akar dalam bahasa Tamil adalah ver, jadi akar inji adalah inji ver. Penguat teori muasal jahe dari India.

Jahe menjadi kekayaan budaya lokal yang universal. Ikut menjaga gaya hidup sehat. Tanpa perlu klaim, mari digunakan untuk kemaslahatan bersama.

Berminat bertanam jahe merah di pot ala Mbak Im......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun