Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Anggota Dewan, Mari Kita Belajar Bersama dari Kacang Panjang

7 Oktober 2019   02:31 Diperbarui: 8 Oktober 2019   10:34 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peribahasa Kacang Mangsa Ninggala Lanjaran masih tetap relevan hingga masa kini.| Sumber: Pos Belitung/Ehdie via Tribunnews

Kacang mangsa ninggala lanjaran (sumber:agrowindo.com)
Kacang mangsa ninggala lanjaran (sumber:agrowindo.com)
Mari Belajar dari Kacang Panjang
Masa bakti anggota legislatif di Senayan periode 2014-2019 telah berakhir 30 September 2019. Selanjutnya per 1 Oktober 2019, 575 orang anggota DPR masa bakti 2019-2024 resmi dilantik untuk mengemban tugas sebagai wakil rakyat 5 tahun ke depan.

Mengevaluasi capaian lalu dan mengantisipasi kinerja periode mendatang. Mari belajar dari kacang panjang. Tanpa ajir atau lanjaran, si kacang tidak akan tumbuh tegak. Tidak akan dipandang orang. Hasilnya tidak akan maksimal.

Begitupun setiap pribadi anggota dewan memerlukan lanjaran. Penetapan beliau sebagai wakil rakyat memerlukan tiang. Beberapa hal yang menjadikan lanjaran kinerja anggota dewan.

Amanah kepercayaan rakyat. Ya, kepercayaan rakyat adalah lanjaran utama anggota dewan. Tanpa restu rakyat yang diwakili, layaknya kacang panjang tanpa lanjaran, akan merambat di tanah. Kepercayaan rakyat melalui suara yang diberikan.

Sehingga layaknya kacang yang merambat, setiap anggota dewan dalam menjalankan tugasnya akan berpegang teguh pada lanjaran amanah kepercayaan rakyat. Kesetiaan anggota dewan kepada konstituen yang menghantarnya diwujudnyatakan dalam kinerja maksimal.

Menyatunya kata ucap dan kata tindak mengokohkan tempatnya merambat. Mengupayakan pemenuhan janji yang keluar dari lisan dengan tindak kinerja. Integritas mencakup keselarasan pikir, hati, tindak dan ucap.

Ingkar dari mengemban amanah kepercayaan rakyat ibaratnya samnya nguja karsane pribadi. Mengingat keberadaan beliau di institusi adalah mewakili rakyat.

Konstitusi dan etika. Konstitusi yang berlaku, layaknya lanjaran tempat berpautnya setiap pribadi. Ketaatan pada konstitusi dalam menjalankan tugasnya. Sehingga terhindar dari tindak cidra yang mencemari kepercayaan.

Penyimpangan dari konstitusi dan etika berperilaku maupun bernegara, laiknya wong tuwa tindaknya kliru.

Berakar dan bertumbuh. Lanjaran yang teguh dibarengi dengan berakar dan bertumbuh. Berakar, menjangkarkan diri ke tanah. Menjauhkan diri dari tujuan pujian diri, berbalut kerendahan hati. Berakar menyesap aspirasi dari rakyat yang diwakilinya.

Bertumbuh, menghasilkan tanaman yang rimbun, memberikan keteduhan. Untuk berakar dan bertumbuh, setiap sel bergiat dengan setia. Persidangan dan setiap tahapan diikuti dengan seksama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun