Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sinamot (Partadingan) dalam Perspektif Narasi Kasih Ibu dan Kearifan Lokal

9 April 2019   20:53 Diperbarui: 10 April 2019   12:23 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengantin wanita Simalungun (dok pri)

Ada persamaan akar budaya, teringat penggunaan welat, sayatan tipis kulit bambu sebagai alat potong dalam budaya Jawa. Juga penggunaan lawe aneka warna sebagai benang pengikat. Semua berasal dari alam setempat.

Leluhur kita memiliki pengetahuan lokal yang sudah teruji dengan pengalaman. Pengetahuan yang terpilih berkembang menjadi kearifan lokal. Antar kearifan lokal yang saling terhubung menjadi kearifan global.

Doa yang sangat indah, mengharap generasi penerus sehat. Doa yang kadang dipelesetkan dengan tekanan pasangan baru sebagai penerus keturunan, garis darah. Tuntunan yang mampu membuat pasangan muda merasa tertekan. Mari kembalikan harapan dalam landasan penyerahan, biarlah segala sesuatu jadi indah pada waktunya.

Mengikuti secara langsung dan menikmati paparan maknanya, menambah khasanah pemahaman budaya. Betapa sinamot (partadingan bahasa Simalungun) bukan hanya berfokus masalah besaran angka atau bahkan penilaian 'harga pembelian' yang sering diungkapkan dengan miring. Sinamot adalah kekayaan budaya, mencakup kearifan lokal dan narasi kasih sayang Ibu.

Diatei tupa (terima kasih) ya Eda dan Botou yang memberi kesempatan menyesap sebagian kecil budaya Simalungun. Salam

Terima kasih, mendapat koreksi kalau istilah sinamot dalam bahasa Simalungun adalah partadingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun